JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bertemu dengan para peneliti DinarStandard di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (3/11/2022). Diketahui, kajian DinarStandard menjadi salah satu referensi penting bagi Indonesia dalam menyusun kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pada tiap sektor unggulan.
Salah satunya, Indonesia menggunakan State of the Global Islamic Economy (SGIE) beserta indikatornya yang dikeluarkan DinarStandard untuk memacu berbagai sektor unggulan mulai dari fesyen muslim, makanan dan kosmetik halal, perbankan syariah, dana sosial syariah, hingga pariwisata ramah muslim agar dapat tumbuh lebih cepat.
Pada kesempatan itu, Wapres langsung meminta Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menjajaki kerjasama dengan DinarStandard untuk merumuskan strategi sekaligus menentukan insentif dan fasilitas apa yang perlu disiapkan oleh pemerintah dalam upaya mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
“Kemudian hal-hal yang belum tersedia terkait kerja sama dengan pemerintah UEA, saya minta Pak Duta Besar untuk menindaklanjuti,” ungkap Wapres dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa Indonesia memang saat ini memiliki keinginan besar untuk membangun sistem ekonomi dan keuangan syariah dan ingin bermain secara global.
“Oleh karena itu, Indonesia membangun ekosistem baik kelembagaan maupun juga penjaringan. Indonesia membangun kelembagaan yaitu KNEKS untuk pusat dan KDEKS untuk daerah,” terangnya.
Adapun empat fokus dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, sebut Wapres, meliputi pengembangan industri halal, industri keuangan, pembangunan usaha syariah, dan keuangan sosial syariah.
“Untuk industri halal kami membangun ekosistem halal, mulai dari kawasan-kawasan industri halal di berbagai daerah sebagai bagian dari kawasan ekonomi khusus hingga sertifikasi halal,” tuturnya.
Baca Juga: Konvoi Armada Ungu Tandai Dibukanya Taco Bell Paramount Gading Serpong