Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: California
Tokoh Terkait
Cabut dari GoTo, Pria Ini Bikin Fintech Raup Rp 1,4 Triliun
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Arta Finance, sebuah layanan fintech memulai debutnya dengan kucuran dana dari mantan bos Google.
Arta Finance bertujuan untuk mereplikasi pengalaman kantor keluarga untuk khalayak yang lebih luas melalui kecerdasan buatan. Mereka mendapat pendanaan US$ 90 juta (sekitar Rp 1,4 triliun) dari investor yang termasuk Betsy Cohen dan mantan kepala Google Eric Schmidt.
Mereka menyebut layanannya sebagai "family office digital". CEO Arta Caesar Sengupta, mengatakan bahwa perusahaan rintisan itu akan menawarkan portofolio yang dipersonalisasi AI dan investasi alternatif kepada investor terakreditasi di Amerika Serikat, dengan tujuan untuk akhirnya memperluas ke investor non-terakreditasi dalam skala global.
Biasanya, family office melayani mereka yang memiliki aset ratusan juta. Arta ingin menawarkan sasaran investasi serupa ke mereka yang memiliki "hanya" punya aset US$100.000 hingga beberapa juta dolar.
"Teknologi dan AI telah mencapai titik di mana kami dapat mengambil banyak dari apa yang dilakukan oleh kantor keluarga ini, dan menggunakan teknologi, menskalakannya sedemikian rupa sehingga dapat ditawarkan kepada semua orang," katanya, dikutip dari Reuters, Kamis (3/11/2022).
Usaha, yang juga didanai oleh Ribbit Capital, Coatue Management dan Sequoia Capital India, akan berbasis bersama di Mountain View, California, dan Singapura.
Pershing BNY Mellon akan berfungsi sebagai broker dan kustodian Arta dan menawarkan jalur kredit kepada investor yang memenuhi syarat.
"Sangat menarik bagi kami sebagai bank berusia 238 tahun untuk menjadi yang terdepan dalam sesuatu yang inovatif seperti Arta [Keuangan]," kata CEO Pershing Jim Crowley.
Meskipun inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga merupakan tantangan bagi sebuah startup, mereka menggarisbawahi perlunya platform seperti Arta.
"Kami sebenarnya benar-benar berusaha keras untuk menskalakan sebanyak yang kami bisa untuk menjangkau sebanyak mungkin orang yang bisa kami layani," kata Sengupta.
Sengupta sebelumnya dikabarkan meninggalkan kursi di dewan komisaris GoTo. Posisinya sebagai salah satu komisaris kemudian diisi oleh Kevin Aluwi, pendiri gojek yang mundur dari posisi CEO.
[-]
-
Dari Saham GOTO, William Tanuwijaya Cetak Harta Triliunan(dem)
Sentimen: positif (72.7%)