Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan pengguna marketplace penyedia jasa penginapan Airbnb melakukan reservasi sebagai donasi untuk warga Ukraina yang tengah berjuang dalam perang melawan Rusia, alih-alih menempatinya untuk berlibur.

Selama periode dua hari di minggu lalu, pengguna Airbnb menggelontorkan US$1,9 juta untuk reservasi penginapan yang tidak mereka tempati. Uang tersebut setara dengan biaya reservasi selama 61 ribu malam di Ukraina.

Gelombang dukungan tersebut datang ketika Airbnb mengumumkan penangguhan bisnisnya di Rusia dan Belarusia sebagai sanksi untuk negara tersebut.

-

-

Setelah melakukan reservasi di Airbnb, beberapa pengguna membagikannya di media sosial. Unggahan tersebut mendapat tanggapan yang menggetarkan hati dari warga Ukraina yang berterima kasih kepada mereka atas dukungan finansial dan moral.

Seorang pengguna mengatakan dia dan suaminya telah membuat reservasi di kota-kota Kyiv dan Kharkiv yang terkepung perang.

"Jika Anda bisa mendapatkan uang langsung ke rekening mereka, itulah perbedaan antara seseorang yang dipaksa untuk tinggal di suatu tempat seperti Kyiv atau komunitas sekitarnya atau berpotensi bisa keluar," ungkap Meghan Bamford dari Edmonton, Kanada, seperti dikutip dari AFP, Rabu (9/3).

Bamford dan suaminya mengaku masih menyumbang ke organisasi bantuan, tetapi mereka juga menggunakan Airbnb untuk mengirimkan uang tunai langsung ke Ukraina.

Sebelumnya, Airbnb mengumumkan mereka akan menawarkan masa inap jangka pendek gratis hingga 100 ribu orang yang melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina.

Sekitar 28 ribu pemilik Airbnb di seluruh dunia, termasuk 2.800 di Prancis, saat ini menawarkan akomodasi bagi para pengungsi, dan sumbangan lebih dari US$1,2 juta.

[-]

(mrh/bir)