Sri Mulyani Buka-bukaan Soal Kaburnya Asing Tinggalkan RI!
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Aliran modal asing bergerak keluar (outflow) sejak awal tahun. Hal ini disebabkan oleh gejolak pada pasar keuangan global pasca pengetatan moneter oleh negara maju, seperti Amerika Serikat (AS).
Demikianlah disampaikan Sri Mulyani, Menteri Keuangan dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (3/11/2022).
Situasi tersebut sejatinya dialami oleh hampir semua negara di dunia, seiring dengan kecenderungan investor yang lebih memilih posisi aman di tengah tingginya ketidakpastian.
Indonesia sendiri, menurut Sri Mulyani cukup terbantu karena tingginya harga komoditas seperti batu bara dan minyak kelapa sawit serta besi dan baja. Ekspor Indonesia berhasil menembus rekor tertinggi dan mendorong surplus pada neraca perdagangan.
"Kontribusi neraca perdagangan yang positive dapat meredam arus keluar non residen yang mencapai US$ 2,1 miliar akibat kenaikan suku bunga di AS yang sangat agresif dan ketidakpastian pasar keuangan global," jelasnya.
Secara keseluruhan, Sri Mulyani menuturkan neraca pembayaran Indonesia pada kuartal III masih tetap terjaga. Bahkan untuk transaksi berjalan diperkirakan surplus.
"Transaksi berjalan pada kuartal III diperkirakan kembali surplus, ditopang kinerja positive dari neraca perdagangan yang membukukan surplus US$ 14,9 miliar pada kuartal III-2022," pungkasnya.
[-]
-
KSSK: Kondisi Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga(mij/mij)
Sentimen: positif (88.3%)