Sentimen
Positif (66%)
3 Nov 2022 : 05.51
Informasi Tambahan

BUMN: PT Timah Tbk

Kab/Kota: Bangka

Timah Kadar Tinggi Langka, Kadar Rendah Mulai Digarap

3 Nov 2022 : 12.51 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Timah Kadar Tinggi Langka, Kadar Rendah Mulai Digarap

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah akan segera mengoperasikan teknologi pengolahan timah kadar rendah dengan membangun Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace di Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat akhir bulan ini.

Sekretaris Perusahaan PT Timah, Abdullah Umar Baswedan mengatakan TSL Ausmelt Furnace telah rampung 100%. Kehadiran TSL Ausmelt Furnace sebagai upaya untuk mendorong hilirisasi dalam konteks ketersediaan mineral timah sebagai komoditas.

"Pembangunan TSL Ausmelt Furnace sendiri adalah strategi untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah saat ini. Dimana ketersediaan bijih timah dengan kadar tinggi atau diatas 70 persen Sn sudah terbatas," ungkap Abdullah dalam keterangan resmi, Rabu (2/11/2022).


Untuk mampu bersaing dengan industri pertambangan timah dunia, PT TIMAH Tbk harus menekan cost produksi sehingga penggunaan teknologi menjadi hal yang harus dilakukan untuk menjawab tantangan ke depan.

Dengan TSL Ausmelt Furnace, diharapkan mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40% Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun.

Selain itu, dari sisi pengoperasian TSL Ausmelt Furnace dilakukan dengan proses otomasi dengan sistem kontrol. Untuk bahan bakar dan reduktor, TSL Ausmelt menggunakan batubara jenis Sub-Bituminus yang cenderung lebih mudah didapatkan di Indonesia.

Waktu pengolahan juga lebih singkat, untuk satu batch pengolahan hanya membutuhkan waktu sekitar 10,5 jam. Sedangkan pada Reverberatory membutuhkan waktu 24 jam per batch.


Selain itu, di tengah gencarnya isu lingkungan yang menyoroti perusahaan pertambangan, TSL Ausmelt lebih safety dan menerapkan teknologi ramah lingkungan karena dilengkapi dengan Hygiene Sistem dan Wastewater Treatment.

"Dengan beroperasinya Ausmelt dapat menekan cost pengolahan sebesar 25% dibandingkan dengan menggunakan Reverberatory furnace," kata Abdullah.

Abdullah mengatakan tujuan transformasi teknologi pengolahan ini untuk optimalisasi teknologi, peningkatan kapasitas, efisiensi produksi dan keselamatan serta kesehatan lingkungan.

"Dengan beroperasinya TSL Ausmelt Furnace tentunya dapat meningkatkan efektifitas produksi dengan proses pengolahan yang lebih efisien," ucapnya.

-

-


[-]

-

Hantu 'Resesi' Makin Nyata, Harga Timah Ambles
(tep/ayh)

Sentimen: positif (66%)