Menhan Prabowo Waspadai Rencana Uji Coba Nuklir Korea Utara
Liputan6.com Jenis Media: Regional
Bahkan pada Senin lalu, kantor berita Korea Utara mengungkap peluncuran rudal 25 September adalah simulasi peluncuran dan pengujian kemampuan hulu ledak nuklir taktis bawah air. Tiga hari kemudian, Korea Utara meluncurkan 2 rudal jarak dekat sebagai latihan untuk menyerang bandara-bandara di Korea Selatan.
Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan pun semakin merenggang dengan banyaknya uji senjata dan peluncuran rudal. Negara-negara di dunia pun sulit untuk mengetahui kemampuan nuklir Korea Utara karena pengembangan yang dilakukan secara rahasia.
Bagi sejumlah pengamat, terhambatnya pembicaraan antara AS dan Korea Utara digunakan Kim sebagai kesempatan untuk menguji senjata-senjatanya. Pengujian dan pengembangan senjata pun mampu menguatkan daya tawar Korea Utara dalam pembicaraan dengan AS di masa depan.
Rudal yang melewati langit Jepang pekan lalu menunjukkan kemajuan persenjataan Korea Utara. Rudal yang terbang sejauh 4,500 kilometer itu adalah rudal dengan jarak tempuh terjauh yang dimiliki Korea Utara.
Rudal itu diyakini memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan dengan 2 rudal Hwasong-12 yang diluncurkan Korea Utara pada 2017 lalu. Konfrontasi Korea Utara pun makin menjadi di Asia Timur.
Melihat ancaman nyata serangan, Korea Selatan mengingatkan, kepemilikan nuklir oleh Korea Utara tidak akan membawanya menjadi negara maju.
“Kami ingin Korea Utara menyadari bahwa memiliki senjata nuklir tidak hanya membahayakan perdamaian dan kebebasan kawasan, tetapi juga tidak membantu ekonomi dan keamanannya sendiri,” jelas Kim Eun-hye, juru bicara Presiden Yoon.
Sentimen: positif (93.8%)