Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Toyota, Honda
Rapor Kinerja Grup Astra, Siapa Yang Paling Cuan?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) membukukan kinerja moncer. Perusahaan mencatat pendapatan Rp 221,35 triliun pada kuartal III-2022, lompat 32% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 167,4 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi, Senin (31/10/2022), laba bersih lompat 56% menjadi Rp 23,33 triliun pada periode tersebut. Namun, laba ini memperhitungkan keuntungan nilai wajar atas investasi pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur Astra International mengatakan kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022 cukup baik, terutama didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang lebih tinggi.
"Kinerja bisnis pada sisa tahun ini diperkirakan akan tetap baik. Namun, prospek bisnis ke depan dapat menghadapi tantangan yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi, meningkatnya suku bunga dan tekanan ekonomi makro global," jelas Djony dalam keterangan resmi, Rabu (2/11/2022).
Laba bersih Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2022 lebih tinggi 56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Adapun laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 23% menjadi Rp 6,8 triliun, mencerminkan volume penjualan yang lebih tinggi. Adapun rinciannya, penjualan mobil nasional meningkat 21% menjadi 758.000 unit pada sembilan bulan pertama tahun 2022 berdasarkan data Gaikindo. Penjualan mobil Astra meningkat 20% menjadi 413.000 unit, dengan pangsa pasar yang stabil sebesar 55%. Sebanyak 27 model baru dan 21 model revamped telah diluncurkan sepanjang periode tersebut.
Penjualan sepeda motor secara nasional menurun 4% menjadi 3,6 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2022 berdasarkan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. PT Astra Honda Motor, yang sempat mengalami gangguan sementara atas pasokan semikonduktor, mencatat penurunan penjualan 8% menjadi 2,7 juta unit. Tiga model baru dan sembilan model revamped telah diluncurkan sepanjang periode tersebut.
Untuk bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan laba bersih sebesar Rp 832 miliar, meningkat 86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (replacement market).
Di segmen jasa keuangan, laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 30% menjadi Rp 4,4 triliun selama sembilan bulan pertama 2022, disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen. Nilai pembiayaan pada bisnis pembiayaan konsumen Grup mengalami peningkatan sebesar 23% menjadi Rp74,4 triliun.
Kontribusi laba bersih dari perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat sebesar 41% menjadi Rp 1,3 triliun, yang disebabkan karena jumlah pembiayaan yang lebih besar. Kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance yang fokus pada bisnis pembiayaan sepeda motor juga meningkat sebesar 43% menjadi Rp 2,3 triliun, terutama karena provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah.
Total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat meningkat 81% menjadi Rp 8,1 triliun. Kontribusi laba bersih dari bisnis ini meningkat 45% menjadi Rp71 miliar, terutama karena jumlah pembiayaan yang lebih besar.
PT Asuransi Astra Buana, perusahaan asuransi umum Grup, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 9% menjadi Rp 932 miliar, disebabkan pendapatan underwriting dan hasil investasi yang lebih tinggi. Perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra mencatatkan peningkatan premi bruto (gross written premium) sebesar 3% menjadi Rp 4,1 triliun.
Sementara itu, laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup meningkat 105% menjadi Rp 9,5 triliun, terutama disebabkan peningkatan kontribusi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara, yang seluruhnya diuntungkan oleh harga komoditas yang lebih tinggi.
Berikut adalah ikhtisarnya:
• PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 103% menjadi Rp 15,9 triliun.
• Penjualan alat berat Komatsu meningkat 107% menjadi 4.500 unit dan pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.
• Kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara, mencatatkan peningkatan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 10% menjadi 691 juta bank cubic metres, sementara produksi batu bara mengalami penurunan sebesar 5% menjadi 83 juta ton.
• Anak perusahaan UT di bidang pertambangan mencatatkan penjualan batu bara sedikit meningkat menjadi 7,8 juta ton, termasuk penjualan 1,6 juta ton metallurgical coal.
• PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UT, melaporkan penurunan penjualan emas sebesar 16% menjadi 216.000 ons.
• Kontraktor umum, PT Acset Indonusa Tbk, anak perusahaan yang 82,2% sahamnya dimiliki UT, melaporkan rugi bersih Rp227 miliar, yang lebih rendah dibandingkan dengan rugi bersih Rp386 pada sembilan bulan pertama tahun 2021. Rugi bersih ini terutama karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya proyek pekerjaan konstruksi yang baru.
Laba bersih divisi agribisnis Grup menurun 17% menjadi Rp 969 miliar, terutama disebabkan produksi minyak kelapa sawit yang lebih rendah. PT Astra Agro Lestari Tbk, yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp 1,2 triliun.
Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatat peningkatan laba bersih dari Rp 98 miliar pada sembilan bulan pertama tahun lalu, menjadi sebesar Rp 386 miliar, terutama disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol. Astra Grup mempunyai kepemilikan saham di 396km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta. Pendapatan dari bisnis jalan tol Grup meningkat sebesar 37% sepanjang periode tersebut.
Laba bersih PT Serasi Autoraya meningkat sebesar 3% menjadi Rp 119 miliar, terutama karena jumlah kontrak sewa meningkat 6% menjadi 24.900 unit, walaupun kontribusi laba bersih dari penjualan mobil bekas lebih rendah.
Divisi teknologi informasi Grup, diwakili oleh PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan laba bersih yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp49 miliar, dibandingkan dengan Rp28 miliar pada periode yang sama tahun lalu, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha.
Properti
Divisi properti Grup melaporkan penurunan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp109 miliar dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun lalu, terutama karena laba bersih yang lebih rendah dari pengembangan residensial Anandamaya Residences yang berasal dari beberapa unit terakhir yang tersisa.
Aksi Korporasi Terbaru astra Grup
• Pada Juli 2022, Grup mendirikan PT Mobilitas Digital Indonesia, sebuah perusahaan patungan 50:50 dengan Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd yang menyediakan jasa penyewaan kendaraan komersial dengan pelayanan lengkap (full service rental) di Indonesia.
• Pada Agustus 2022, Grup berinvestasi di PT Arkora Hydro Tbk, sebuah perusahaan publik yang berfokus pada pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air, dengan kepemilikan saham 31,49%.
• Pada September 2022, Grup menyelesaikan akuisisi 49,56% saham PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Bank komersial ini akan dikendalikan bersama oleh Grup dan WeLab Sky Limited (WeLab Sky), yang juga memiliki 49,56% saham. Selanjutnya, Grup dan WeLab berencana untuk menjadikan BJJ sebagai bank digital di Indonesia.
[-]
-
Astra Serius Bisnis Rumah Sakit Nih, Porsi HEAL Diperbesar(tep/ayh)
Sentimen: positif (100%)