Beli REC PLN Setara 18 Ribu GWh, Asahimas Tekan Emisi CO2 15 Juta Ton
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Sebelumnya, upaya PT PLN (Persero) meluaskan pemanfaatan energi bersih dengan mendorong penggunaan Sertifikat Energi Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) disambut hangat pasar. Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali, REC PLN kebanjiran pelanggan dari sektor industri.
Terbaru, PLN bersama enam perusahaan melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli REC dengan total penyediaan setara 18,46 terawatthour (TWh) listrik energi bersih, di sela acara The Energy Transition Day di Nusa Dua, Bali pada Selasa (1/11/2022).
Keenam perusahaan tersebut yakni PT Asahimas Chemical, PT Mitra Murni Perkasa, PT Bumi Suksesindo, PT United Tractors Tbk, PT Indokordsa, dan PT Mitra Informatika Gemilang. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengapresiasi kontribusi para pelanggan PLN yang telah mendukung program transisi energi bersih dengan memanfaatkan REC. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 untuk menekan emisi karbon dunia.
"Kerja sama yang diteken hari ini juga menjadi bukti bahwa semakin banyak perusahaan yang bergerak ke arah industri hijau dengan mencari sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Rabu (2/11/2022).
Darmawan mengakui, hadirnya layanan REC ini mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggannya seiring tuntutan global terhadap penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
Dahulu, banyak perusahaan harus membeli sertifikat EBT ke luar negeri. Sehingga dengan REC PLN, Darmawan berharap sektor industri bisa lebih mudah mengakses energi bersih.
"REC merupakan fasilitas layanan yang dapat mendukung para pelanggan dalam menunjang bisnisnya yang berkelanjutan. Dengan ini kita bisa bersama-sama dengan pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060," terangnya.
Sentimen: positif (100%)