Jakarta, CNBC Indonesia - Riptide, seorang white hat hacker, berhasil menyelamatkan potensi kebocoran data dari jaringan Aribitrum senilai US$475 juta (Rp 7,1 triliun). Sayangnya dia hanya diberi imbalan US$53 ribu atau Rp 800 juta.

Dia menemukan kerentanan pada jembatan yang menghubungkan jaringan layer ke mainnet ETH. Menurut Cryptoslate, celah tersebut dapat berdampak cara transaksi dikirimkan dan diproses pada jaringan serta memungkinkan pelaku kejahatan mencuri seluruh dana yang dikirimkan melalui jaringan, dikutip Minggu (30/10/2022).

Kerentanan masuk melalui jembatan dan bisa dibajak oleh pelaku untuk mengganti alamat penerima jadi milik mereka. Celah itu juga bisa tidak terdeteksi dalam waktu lama jika pelaku menargetkan deposit ETH yang besar.

-

-

Sebenarnya dia memuji hadiahnya itu. Namun tak lama kemudian pengguna Twitter menunjukkan jaringan jembatan baru digunakan mengirimkan uang lebih dari US$400 juta (Rp 6 miliar).

"Maksud saya jika Anda mem-posting hadiah $2mm, bersiaplah membayarkan saat itu dibenarkan. Jika tidak, katakan saja hadiah maksimalnya adalah 400 ETH dan selesai," kata Riptide.

Cryptoslate mengungkapkan eksploitasi jembatan antar jaringan jadi salah satu masalah keamanan terbesar di industri kripto saat ini. Bahkan bisa menyebabkan kerugian hampir US$1 miliar atau Rp 15 triliun.

"Peretas mengawasi proyek mana yang membayar dan mana yang tidak. Bukan ide yang baik memberi insentif pada white hat untuk menjadi black hat".

[-]

-

Utang Triliunan, 2 Bandar Kripto Lenyap Ditelan Bumi
(npb/roy)