Lukisan klasik yang dipamerkan di berbagai museum seni di benua Eropa menjadi sasaran vandalisme dari sekelompok orang yang mengaku aktivis lingkungan. Baru-baru ini, hal tersebut hampir terjadi lagi di Musee d'Orsay di Paris.

Pemrotes yang mengenakan kasus Just Stop Oil itu adalah seorang perempuan. Pihak keamanan museum berhasil mencegah pemrotes itu yang melemparkan zat cair ke lukisan.

Awalnya perempuan yang mengaku aktivis lingkungan itu mendekati lukisan Potret Diri karya Vincent van Gogh dari tahun 1889. Tapi malah mendekati karya klasik lainnya ciptaan Gauguin sebagai gantinya, kemudian dia mencoba melemparkan sup ke permukaan lukisan.

-

-

Seorang penjaga keamanan dengan cepat mencegatnya dan membuatnya menuangkan botol zat cair yang berisi sup itu ke lantai. Sayangnya, aktivis itu langsung pergi sebelum ditangkap.

Menyusul laporan percobaan lukisan karya berharga milik Prancis, Menteri Kebudayaan Prancis, Rima Abdul Malak, mengatakan heran dengan fenomena di negara-negara Eropa dengan menghancurkan karya seni.

"Bagaimana mempertahankan iklim dapat menyebabkan keinginan untuk menghancurkan karya seni? Ini benar-benar tidak masuk akal," ungkapnya, dilansir dari surat kabar Le Parisien.

"Saya minta pihak museum di Prancis agar menggandakan kewaspadaan dan menjaga keamanan lebih ketat lagi," sambungnya.

Sejak Juni, para aktivis iklim dari kelompok Just Stop Oil yang berbasis di Inggris, dan kelompok-kelompok di Italia serta Jerman telah mencoba merusak karya seni di museum. Sebuah protes melibatkan dua aktivis Just Stop Oil dengan melemparkan sekaleng sup tomat ke seri lukisan Sunflower karya Vincent van Gogh di Galeri Nasional London, Inggris.

Di Jerman, lukisan Claude Monet dilemparkan kentang tumbuk ke permukaan karya namun tidak menyebabkan kerusakan yang fatal.

Simak Video "Fakar Suhartami Divonis 10 Tahun Penjara karena Kasus Binomo"
[-]
(tia/dar)