Sentimen
Negatif (78%)
2 Nov 2022 : 13.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jabodetabek

Buruh Mau Demo Tuntut Upah Naik 13% di Kemnaker, Ancam Mogok Nasional

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

2 Nov 2022 : 13.14
Buruh Mau Demo Tuntut Upah Naik 13% di Kemnaker, Ancam Mogok Nasional
Jakarta -

Buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bakal menggelar aksi demo pada Jumat 4 November 2022. Aksi ini terkait tuntutan buruh yang meminta upah minimum naik 13%.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, buruh bakal mengepung kantor Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Aksi ini direncanakan dihadiri puluhan ribu buruh se-Jabodetabek.

"Puluhan ribu buruh akan aksi di Kemnaker 4 November. Bilamana tidak ada respons dan kenaikan (upah) masih di bawah inflasi, akan ada mogok nasional," tegas Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/11/2022).

-

-

Terkait tuntutan upah naik 13%, Said Iqbal punya hitung-hitungannya. Ia menyebut pengeluaran buruh setelah harga BBM naik menjadi lebih besar.

"Karena buruh konsumsinya itu di tiga sektor. Pertama makanan dan minuman itu naik 15%. Transportasi yang biasa Rp 4 ribu naik Rp 2 ribu, 50%. Sewa rumah Rp 500 ribu naik minimal Rp 50 ribu atau 10%. tiga sektor inilah yang buat buruh daya belinya anjlok," jelasnya.

Kenaikan upah 13% dipertimbangkan dari laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Menurut Said Iqbal, Inflasi tahun kalender diprediksi mencapai 6,5%-7%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan hitungan tim buruh mencapai 4,95%.

Buruh menambahkan 1,6% akibat upah yang tidak naik sejak tiga tahun, sehingga bila ditotal maka upah minimum harusnya naik 13%.

"Tadi 6,5% inflasi sampai Desember 2022, pertumbuhan ekonomi litbang partai buruh 4,95% jadi 11,4%. Kami tambahkan 1,6% jadi 13%," jelas Said Iqbal.

Jika tuntutan mereka tidak digubris, buruh mengancam menggelar aksi mogok nasional. Adapun rencana mogok nasional sudah dijadwalkan pada minggu kedua Desember 2022. Diperkirakan aksi mogok nasional melibatkan 5 juta buruh dan 15 ribu pabrik di Indonesia.

(ara/ara)

Sentimen: negatif (78%)