Sentimen
26 Okt 2024 : 10.33
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Rambutan
Kasus: penganiayaan, pelecehan seksual
Teknisi AC di Nunukan Lecehkan Gadis 14 Tahun Regional 26 Oktober 2024
26 Okt 2024 : 17.33
Views 1
Kompas.com Jenis Media: Regional
Teknisi AC di Nunukan Lecehkan Gadis 14 Tahun
Tim Redaksi
NUNUKAN, KOMPAS.com –
Unit Reskrim Polsek
Nunukan
Kota, Nunukan, Kalimantan Utara, mengamankan MR (22), warga Kampung Rambutan Nunukan Timur, setelah dilaporkan melakukan
pelecehan seksual
terhadap gadis 14 tahun.
Kapolsek Nunukan Kota, Iptu Disko Barasa mengungkapkan, dugaan pelecehan seksual terjadi saat korban datang ke rumah pelaku untuk menagih utang.
"Pelaku pernah menjanjikan uang Rp 500.000 sebagai upah untuk korban saat menemaninya minum miras. Tapi uang tersebut tak kunjung dibayar. Korban mencoba menagih ke rumah pelaku, tapi justru mendapatkan pelecehan," ujar Barasa, ditemui Sabtu (26/10/2024).
Tak hanya melakukan pelecehan, pelaku yang berprofesi sebagai teknisi mesin pendingin ruangan (AC) ini juga melakukan penganiayaan dengan senjata tajam, sehingga mengakibatkan teman korban terluka.
"Kita proses kasusnya dengan dugaan pelecehan seksual dan penganiayaan dengan sajam. Karena akibat ulahnya, dua teman korban yang menemaninya menagih hutang, terluka. Ada yang tergores di telinga dan leher," urai Barasa.
Kasus bermula saat korban dihubungi pelaku untuk menemaninya minum minuman keras pada Kamis (3/10/2024) pukul 00.00 wita.
Pelaku menjanjikan pembayaran Rp 500.000 jika korban menemaninya minum miras hingga pukul 04.00 wita.
Korban yang sudah tak lagi bersekolah ini, mengiyakan ajakan tersebut.
"Tapi janji Rp 500.000 tak kunjung dibayar, sampai beberapa hari kemudian, korban datang ke rumah pelaku untuk menagih bayarannya," tutur Barasa.
Bersama sejumlah temannya, gadis belia tersebut mendatangi rumah korban sekitar pukul 03.40 wita.
Pelaku mengajak korban mengobrol sebentar, lalu melakukan tindakan asusila dengan menyentuh seluruh area sensitif korban.
Korban melawan dan berteriak sehingga didengar teman-temannya yang menunggu di luar rumah pelaku.
"Teman-temannya masuk rumah untuk protes dan mempertanyakan utang pelaku kepada korban. Korban tidak terima dan mengambil sebilah keris kecil. Ia menyabetkan keris ke sana kemari dan melukai dua teman korban. Terdapat luka gores berdarah di leher dan telinga," katanya lagi.
Tak terima dengan perlakuan pelaku, para korban berinisiatif datang ke Mapolsek Nunukan, melaporkan kejadian tersebut.
Tak butuh waktu lama, polisi langsung mengamankan pelaku di kediamannya, di Jalan Kampung Rambutan RT 02 Nunukan Timur.
Bersama pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, masing masing, sebilah keris kecil lengkap dengan sarungnya, kaos warna hitam, sebuah bra warna biru dengan tali hitam, celana panjang hitam berkantong samping, dan celana panjang jeans biru.
Pelaku dijerat dengan pasal 82 ayat (1) jo pasal 76 E UURI Nomor 23 tahun 2022 tentang perlindungan anak sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UURI Nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 tahun 2022 tentang perlindungan anak, dengan ancaman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak 5 miliar.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)