Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Centre for Strategic and International Studies (CSIS)
Tokoh Terkait
CSIS Sarankan Evaluasi Berkala Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto
Beritasatu.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Beritasatu.com - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyarankan Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap kinerja Kabinet Merah Putih. Diketahui postur kabinet Prabowo Subianto mencapai 100 lebih anggota.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes menilai kunci agar birokrasi tetap berjalan efisien adalah evaluasi berkala. Bahkan bila perlu melakukan perombakan kabinet guna menjaga efektivitas pemerintahan di tengah besarnya kabinet saat ini.
"Tanpa evaluasi berkala, kabinet besar ini bisa kesulitan menjaga stabilitas kinerjanya. Jadi, evaluasi berkala sangat penting agar kabinet besar ini tetap berjalan dengan baik dan fokus pada program-program strategis," ujarnya dalam diskusi bertajuk “Merespons Kabinet Prabowo- Gibran: Implikasi, Risiko, dan Masukan” di CSIS Building Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Arya juga menegaskan Prabowo harus siap melakukan perombakan kabinet jika ada menteri yang tidak mampu menunjukkan kinerja yang memadai.
"Kalau ada menteri yang tidak berkinerja baik, reshuffle bisa dilakukan bahkan enam bulan setelah kabinet dilantik. Hal ini demi memastikan jalannya program-program pemerintah," urai dia.
Menurut Arya, restrukturisasi pemerintahan seperti yang diatur dalam peraturan presiden juga harus segera dituntaskan agar tidak menghambat kinerja kabinet.
"Jika restrukturisasi tidak selesai pada akhir Desember 2024, maka kabinet bisa terhambat oleh urusan administratif dan organisasi, bukan fokus pada eksekusi kebijakan," papar dia.
Rekomendasi ini menjadi penting mengingat tantangan yang dihadapi oleh kabinet besar yang mengakomodasi berbagai partai politik dan kelompok kepentingan. Efektivitas dan koordinasi akan menjadi kunci untuk memastikan kabinet Prabowo-Gibran mampu menjalankan mandat dengan baik.
"Besarnya jumlah kementerian itu karena Prabowo ingin mendesain fokus kerja kementerian menjadi lebih sempit. Namun, diperlukan waktu yang cukup untuk mengatur agar konsolidasi antarkementerian bisa berjalan stabil dan efisien," pungkas Arya.
Sentimen: positif (99.9%)