Sentimen
Negatif (72%)
22 Nov 2023 : 13.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pyongyang

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Korut Klaim Berhasil 'Parkir' Satelit Mata-mata Pertama Sampai Orbit

22 Nov 2023 : 20.21 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Internasional

Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara menempatkan satelit mata-mata pertama, Malligyong-1, dengan roket pendorong baru Chollima-1 pada Selasa (21/11) malam.

Aksi ini membuat musuh mereka seperti Amerika Serikat dan sekutu dekatnya ketar-ketir.

"Peluncuran satelit pengintai adalah hak hukum Korea Utara untuk memperkuat hukum pertahanan diri mereka," demikian laporan media pemerintah Korut, KCNA.

Roket yang membawa satelit tersebut diluncurkan ke arah selatan dan diyakini telah melewati prefektur Okinawa di Jepang.

Pyongyang juga berjanji akan melakukan peluncuran lebih lanjut untuk melawan musuh.

Badan Pengembangan Dirgantara Nasional Korut menyatakan akan mengajukan rencana untuk "mengamankan kemampuan mengintai wilayah Korea Selatan."

"Dengan meluncurkan beberapa satelit pengintai dalam waktu singkat," lanjut KCNA.

Menanggapi peluncuran ini, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memberikan kecaman. Dia juga menyebut aksi itu sebagai "situasi serius" yang "mempengaruhi keselamatan" warga di Jepang, demikian dikutip CNN.

Musuh bebuyutan Korut, Korsel, juga buka suara. Korea Selatan menganggap peluncuran ini sebagai pelanggaran nyata terhadap resolusi PBB yang melarang negara itu menggunakan teknologi rudal balistik.

Korsel juga menangguhkan sebagian perjanjian dengan Korut yang membatasi kegiatan pengintaian dan pengawasan di sepanjang zona demiliterisasi (DMZ). Namun, negara-negara itu tak bisa memastikan apakah satelit tersebut berhasil mencapai orbit.

Korsel dan sekutu dekatnya Amerika Serikat terus memantau persiapan peluncuran lebih lanjut.

Mereka juga mengerahkan kapal perusak Aegis untuk melacak peluncuran dan mencari informasi yang spesifik untuk dianalisis.

Peluncuran satelit Korut ini merupakan kali ketiga sepanjang 2023. Pada Mei lalu, mereka mencoba untuk meluncurkan satelit ke orbit. Namun, roket yang membawa satelit ini tak berfungsi dan jatuh ke laut.

Pada Agustus, Korut kembali meluncurkan satelit. Namun, upaya ini masih gagal. Roket yang membawa satelit pecah menjadi beberapa bagian sebelum jatuh ke Laut Kuning.

(isa/bac)

Sentimen: negatif (72.7%)