Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Anjing
Anjing Ternyata Bisa Menangis Saat Reuni dengan Pemilik
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Anjing ternyata bisa menangis saat bertemu kembali dengan pemiliknya. Hal itu diketahui lewat penelitian yang dibuat para ilmuwan Jepang.
Mengutip Science Alert, ilmuwan yang terlibat dalam riset ini mengambil sampel dari 18 anjing. Dari 18 ekor tersebut, 10 persen anjing menunjukkan peningkatan volume air mata (dibanding dengan linangan biasa) ketika mereka bertemu dengan para pemiliknya setelah satu hari dipisahkan.
Tak hanya itu, setelah lama tidak bertemu, para anjing melakukan lebih dari sekedar berjingkrak-jingkrak kegirangan melainkan juga tangisan kebahagiaan ketika bertemu lagi dengan pemiliknya.
Untuk mengambil air mata para anjing, para ahli menggunakan selembar kertas yang menyerap tetesan air mata anjing. Kertas itu ditempatkan di sekitar mata hewan berkaki empat tersebut.
"Kita belum pernah mendengar penemuan bahwa para binatang bercucuran air mata dalam situasi yang menyenangkan ketika bertemu kembali dengan pemiliknya. Kami antusias bahwa ini mungkin adi penelitian yang pertama," kata peneliti perilaku binatang, Takfumi Kikusui dari Azabu University.
Bagi manusia, volume air mata yang lebih banyak dikaitkan dengan sisi emosional yang meningkat. Berdasarkan itulah, para ahli menduga, anjing juga merasakan demikian ketika memiliki emosi yang positif.
Para ahli kemudian melakukan eksperimen lain. Mereka menyertakan hormon oksitoksin langsung ke mata 22 anjing untuk melihat reaksinya. Hasilnya, lebih banyak air mata yang keluar dari anjing-anjing tersebut.
Oksitoksin sendiri merupakan hormon yang membuat manusia memilki rasa empati, kepercayaan, dan cinta.
Mengutip Current Biology, anjing diduga punya kemampuan kognitif yang mirip manusia. Hal itu dihasilkan dari proses evolusi mereka dalam hubungannya dengan manusia.
Kontak mata pun berperan dalam rasa keterikatan para anjing dan manusia. Menjalin kontak mata dengan peliharaannya biasanya memunculkan sikap peduli pada manusia.
Para ahli yang terlibat dalam riset ini pun percaya, sifat peduli manusia muncul setelah melihat para anjing mengeluarkan air mata saat bereuni dengan mereka. Alhasil, timbullah dalam diri para manusia tersebut hormon oksitoksin.
"Anjing telah menjadi partner bagi para manusia dan kita bisa menjalin rasa keterikatan," kata Kikusui.
"Dalam proses ini (reuni, red) mungkin saja para anjing yang menunjukkan mata yang berkaca-kaca selama interaksi dengan pemiliknya, akan mendapatkan kepedulian yang lebih," ujarnya menambahkan.
Terlepas dari hasil ini, sebagian ilmuwan meragukan hipotesisnya. Pasalnya, hewan biasa mengeluarkan air mata untuk membersihkan mata mereka dari benda yang menyangkut. Karena itulah, air mata yang muncul karena penambahan oksitoksin mungkin saja karena mata para anjing teriritasi, bukan air mata bahagia.
(can/lth)Sentimen: negatif (100%)