Sentimen
Positif (79%)
24 Okt 2024 : 22.21
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Surabaya, Banyuwangi

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Datang ke Banyuwangi, Cagub Jatim Risma Kaget Usai Cicipi Klemben Surabaya 24 Oktober 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

24 Okt 2024 : 22.21
Datang ke Banyuwangi, Cagub Jatim Risma Kaget Usai Cicipi Klemben Tim Redaksi BANYUWANGI, KOMPAS.com - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) nomor urut tiga, Tri Rismaharini , mengunjungi Kabupaten Banyuwangi , Kamis (24/10/2024). Dalam pertemuan yang digelar di Cafe De'Gentong yang ada di Lingkungan Watu Ulo, Desa Resjosari pada malam ini, Risma bertemu dengan para pelaku UMKM yang telah menunggu sejak sore. Di hadapan para pelaku UMKM inilah, Risma mencicipi kudapan khas Banyuwangi yakni klemben. "Rasanya enak, tidak manis dan juga tidak asin. Seandainya ini bisa lebih krispi lagi pasti disukai oleh wisatawan luar negeri." "Saya tidak bisa masak, tapi ini keningarnya harus ditambah sedikit," begitu kometar Risma. Ia pun sempat bertanya soal harga dari kudapan tersebut. Risma sempat kaget saat tahu makanan yang dicicipinya itu dijual cuma seharga Rp 10.000 dengan isi 20 potong klemben. "Target penjualan kita nanti keluar negeri. Ibu-ibu nanti buat ukuran lebih kecil dan kemasannya bijian. Dijual satuan, pasti lebih untung," kata Risma kemudian. Selain soal klemben, Risma juga mendengarkan curhatan dari warga. Edy -misalnya. Pemilik usaha minuman rempah ini mengaku produknya tidak bisa dijual dalam jumlah maksimal. "Sudah ditaruh di pusat oleh-oleh tapi tidak maksimal. Di retail , harus produk makanan. Jujur saya kesulitan menjual produk kami. Semoga ibu bisa membantu market pemasaran kami," kata Edy. Mantan Wali Kota Surabaya tersebut kemudian mengatakan, sepanjang makanan atau minuman enak, maka produk tersebut pasti laku. "Saat Covid-19, penjualan minuman sehat itu naik 200 persen. Laku semuanya. Ada juga makanan non gluten, yang penting rasanya enak, packing- nya bagus," kata dia. "Nanti kita bantu packing, branding termasuk perizinan," kata Risma. Selain itu, ada pelaku bisnis kopi, Darma Setiawan yang mengeluhkan harga kopi yang meroket tinggi, tapi tidak dinikmati oleh petani kopi. "Harganya dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 90.000. Kami kalah dengan pabrikasi." "Petani butuh uang cash dan pabrik menawarkannya pada petani. Diutangi oleh pabrik. Kami berharap ada koperasi untuk para petani," kata Darma Setiawan. Menanggapi pernyataan Darma, Risma mengaku masih mencari formula untuk memenuhi kebutuhan petani, juga nelayan. "Dulu saya masih di Surabaya buat aturan bahwa BPR harus turun ke rakyat. Yang PNS hanya 25 persen, sisanya untuk masyarakat lain." "Nah sekarang saya masih hitung-hitungan, apakah menggunakan BPR atau koperasi, karena BPR ini kan milik Pemerintah. Saya akan pikirkan itu, buat formulanya," kata Risma. Sebelum bertemu dengan pelaku UMKM, Risma juga menghadiri acara Sarasehan Peran Perempuan dalam Pemenangan Pilkada Serentak 2024 di Savana Park, Jajag, Banyuwangi. Dikutip dari situs  pdiperjuangan-jatim.com , relawan perempuan yang terdiri atas pelaku usaha mikro, kelompok arisan hingga kelompok Posyandu dan penyandang disabilitas, mengungkapkan persoalan-persoalan kepada Risma. Rata-rata para perempuan yang hadir di acara tersebut, mengeluhkan biaya pendidikan, kesehatan dan modal usaha. “Masalah biaya pendidikan SMA/SMK nantinya saya gratiskan. Saya sudah menghitung, untuk menggratiskan biaya sekolah itu bisa,” ujar Risma. “Saya tahu, masalah pendidikan itu prioritas utama, dan saya ngerti yang dihadapi ibu-ibu terkait masalah pendidikan anak-anaknya,” tambah dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (79.5%)