Sentimen
24 Okt 2024 : 22.21
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Surabaya, Banyuwangi
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Datang ke Banyuwangi, Cagub Jatim Risma Kaget Usai Cicipi Klemben Surabaya 24 Oktober 2024
Kompas.com Jenis Media: Regional
24 Okt 2024 : 22.21
Datang ke Banyuwangi, Cagub Jatim Risma Kaget Usai Cicipi Klemben
Tim Redaksi
BANYUWANGI, KOMPAS.com
- Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) nomor urut tiga,
Tri Rismaharini
, mengunjungi Kabupaten
Banyuwangi
, Kamis (24/10/2024).
Dalam pertemuan yang digelar di Cafe De'Gentong yang ada di Lingkungan Watu Ulo, Desa Resjosari pada malam ini,
Risma
bertemu dengan para pelaku UMKM yang telah menunggu sejak sore.
Di hadapan para pelaku UMKM inilah, Risma mencicipi kudapan khas Banyuwangi yakni klemben.
"Rasanya enak, tidak manis dan juga tidak asin. Seandainya ini bisa lebih krispi lagi pasti disukai oleh wisatawan luar negeri."
"Saya tidak bisa masak, tapi ini keningarnya harus ditambah sedikit," begitu kometar Risma.
Ia pun sempat bertanya soal harga dari kudapan tersebut. Risma sempat kaget saat tahu makanan yang dicicipinya itu dijual cuma seharga Rp 10.000 dengan isi 20 potong klemben.
"Target penjualan kita nanti keluar negeri. Ibu-ibu nanti buat ukuran lebih kecil dan kemasannya bijian. Dijual satuan, pasti lebih untung," kata Risma kemudian.
Selain soal klemben, Risma juga mendengarkan curhatan dari warga. Edy -misalnya. Pemilik usaha minuman rempah ini mengaku produknya tidak bisa dijual dalam jumlah maksimal.
"Sudah ditaruh di pusat oleh-oleh tapi tidak maksimal. Di
retail
, harus produk makanan. Jujur saya kesulitan menjual produk kami. Semoga ibu bisa membantu
market
pemasaran kami," kata Edy.
Mantan Wali Kota Surabaya tersebut kemudian mengatakan, sepanjang makanan atau minuman enak, maka produk tersebut pasti laku.
"Saat Covid-19, penjualan minuman sehat itu naik 200 persen. Laku semuanya. Ada juga makanan non gluten, yang penting rasanya enak,
packing-
nya bagus," kata dia.
"Nanti kita bantu
packing, branding
termasuk perizinan," kata Risma.
Selain itu, ada pelaku bisnis kopi, Darma Setiawan yang mengeluhkan harga kopi yang meroket tinggi, tapi tidak dinikmati oleh petani kopi.
"Harganya dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 90.000. Kami kalah dengan pabrikasi."
"Petani butuh uang
cash
dan pabrik menawarkannya pada petani. Diutangi oleh pabrik. Kami berharap ada koperasi untuk para petani," kata Darma Setiawan.
Menanggapi pernyataan Darma, Risma mengaku masih mencari formula untuk memenuhi kebutuhan petani, juga nelayan.
"Dulu saya masih di Surabaya buat aturan bahwa BPR harus turun ke rakyat. Yang PNS hanya 25 persen, sisanya untuk masyarakat lain."
"Nah sekarang saya masih hitung-hitungan, apakah menggunakan BPR atau koperasi, karena BPR ini
kan
milik Pemerintah. Saya akan pikirkan itu, buat formulanya," kata Risma.
Sebelum bertemu dengan pelaku UMKM, Risma juga menghadiri acara Sarasehan Peran Perempuan dalam Pemenangan Pilkada Serentak 2024 di Savana Park, Jajag, Banyuwangi.
Dikutip dari situs
pdiperjuangan-jatim.com
, relawan perempuan yang terdiri atas pelaku usaha mikro, kelompok arisan hingga kelompok Posyandu dan penyandang disabilitas, mengungkapkan persoalan-persoalan kepada Risma.
Rata-rata para perempuan yang hadir di acara tersebut, mengeluhkan biaya pendidikan, kesehatan dan modal usaha.
“Masalah biaya pendidikan SMA/SMK nantinya saya gratiskan. Saya sudah menghitung, untuk menggratiskan biaya sekolah itu bisa,” ujar Risma.
“Saya tahu, masalah pendidikan itu prioritas utama, dan saya
ngerti
yang dihadapi ibu-ibu terkait masalah pendidikan anak-anaknya,” tambah dia.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (79.5%)