Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saudi mengadu ke Rusia soal agresi Israel ke Palestina yang kian beringas.

Pernyataan itu terungkap saat Faisal dan sejumlah Menlu dari perwakilan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bertemu Menlu Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Selasa (21/11).

"Kita bisa melihat kejahatan terhadap warga sipil di Jalur Gaza menumpuk dan darah orang-orang tak berdosa bersimbah," kata Faisal, dikutip TASS.

Dia kemudian berujar, "Rumah sakit dan infrastruktur sipil masih digempur. Dalih bela diri tak bisa diterima di aksi semacam itu."

Kunjungan para Menlu ke Rusia berlangsung usai mereka melawat ke China.

Lawatan itu juga berlangsung usai Faisal dan sejumlah Menlu anggota OKI melakukan pertemuan di Beijing, China.

Mereka yakni Menlu dari Indonesia, Yordania, Mesir, Palestina, Turki, dan Sekretaris Jenderal OKI.

Kunjungan sebagai cara untuk menggalang dukungan ke anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk segera menerapkan gencatan senjata.

Lawatan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari Resolusi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI-Liga Arab di Riyadh pada 11 November.

Salah satu poin resolusi itu mengamanatkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi sebagai Palestina, Yordania, Mesir Qatar, Turki, Indonesia, Nigeria dan negara-negara lain yang tertarik untuk memulai tindakan internasional guna menghentikan perang.

Resolusi itu juga mendesak proses politik yang serius dan nyata demi perdamaian abadi di Palestina.

Menurut rencana, DK PBB juga dijadwalkan akan menggelar pertemuan tingkat Menlu untuk membahas kembali isu Gaza di bulan ini.

Komunitas internasional berulang kali menyerukan gencatan senjata usai Israel melancarkan agresi ke Gaza pada 7 Oktober. Namun, hingga kini seruan itu belum terlaksana.

[Gambas:Video CNN]