Jakarta, Beritasatu.com - Chery tengah mengembangkan baterai solid state untuk mobil listrik. Produsen otomotif asal Tiongkok ini berencana memasang baterai ini pada jajarannya mobilnya pada 2026, dengan produksi massal pada tahun berikutnya.

Dilansir dari Carscoops pada Selasa (22/10/2024), Chery mengonfirmasi pengembangan baterai solid state tersebut dalam Konferensi Inovasi Global Chery yang diadakan pekan lalu.

Chery optimistis baterai solid state itu memungkinkan kendaraan listrik menempuh jarak hingga 1.500 km hanya dengan satu kali pengisian daya. Meski banyak perusahaan mengembangkan baterai solid state, hingga saat ini belum ada kendaraan listrik yang dipasarkan dengan teknologi tersebut.

Chery menyatakan prototipe baterai saat ini memiliki kepadatan energi sebesar 400 wh per kg, dan targetnya akan meningkat menjadi 600 wh per kg pada 2025.

Dalam konferensi tersebut, Chery mengumumkan pengembangan baterai lithium besi fosfat berbentuk persegi, baterai ternary berbentuk persegi, dan baterai ternary silinder besar yang mampu menambah jarak tempuh hingga 400 km hanya dengan pengisian daya selama 5 menit.

Baterai persegi lithium besi fosfat akan digunakan pada kendaraan listrik dengan jarak tempuh 200 hingga 600 km, serta kendaraan plug-in hybrid (PHEV) dan kendaraan listrik jarak jauh (EREV) dengan jarak tempuh 100 hingga 200 km.

Baterai ternary berbentuk persegi akan dipasang pada kendaraan listrik dengan jarak tempuh 600 hingga 800 km, serta PHEV dan EREV dengan jarak tempuh antara 150 hingga 300 km.

Sementara itu, baterai silinder besar yang baru dikembangkan akan digunakan untuk kendaraan listrik dengan jarak tempuh 700 hingga 1.200 km, serta PHEV dan EREV dengan jarak tempuh 150 hingga 300 km per pengisian daya.