Sentimen
Negatif (100%)
23 Okt 2024 : 10.28

10 Penyebab Keputihan yang Bisa Ganggu Aktivitas Wanita

23 Okt 2024 : 17.28 Views 1

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Hiburan

Jakarta, Beritasatu.com - Keputihan merupakan kondisi yang umum dialami oleh perempuan. Namun, bila terjadi secara berlebihan dan disertai gejala yang tidak biasa, hal ini dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Simak 10 penyebab keputihan yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Keputihan abnormal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi jamur, bakteri, hingga kebersihan yang kurang terjaga. Tidak hanya itu, perubahan hormon, penggunaan produk kewanitaan yang tidak cocok, serta penyakit menular seksual juga dapat menjadi pemicu. 

Maka penting untuk mengenali tanda-tanda keputihan yang tidak normal dan segera mencari penanganan medis agar tidak mempengaruhi kesehatan serta rutinitas harian. Berikut ini 10 penyebab keputihan yang bisa ganggu aktivitas mengutip dari Healthline dan Cleveland Clinic, Rabu (23/10/2024). 

1. Vaginosis bakterial
Ini adalah penyebab paling umum dari keputihan abnormal, ditandai dengan keputihan encer berwarna putih keabu-abuan dengan bau amis yang kuat, terutama setelah berhubungan seks. Keputihan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri normal di vagina dan dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS).

2. Infeksi ragi
Keputihan dapat disebabkan oleh pertumbuhan berlebih candida albicans atau jamur yang berasal dari dalam tubuh. Infeksi ragi biasanya menghasilkan keputihan kental, putih, seperti keju cottage yang biasanya tidak berbau. Gejalanya termasuk gatal dan iritasi.

3. Trikomoniasis
Infeksi menular seksual (IMS) ini disebabkan oleh parasit yang dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning kehijauan, berbusa, dan berbau busuk. Banyak orang mungkin tidak menunjukkan gejala, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat buang air kecil atau berhubungan seksual.

4. Klamidia dan gonore
Klamidia dan gonore dikategorikan sebagai infeksi menular seksual dan dapat menyebabkan keputihan abnormal yang sering kali berwarna kuning atau kehijauan dan dapat disertai dengan nyeri panggul dan pendarahan di antara periode menstruasi. Infeksi ini sering kali tidak diketahui karena muncul tanpa gejala.

5. Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul merupakan infeksi pada organ reproduksi yang dapat terjadi akibat infeksi menular seksual yang tidak diobati seperti klamidia atau gonore. Penyakit ini sering kali menyebabkan keluarnya cairan yang banyak dan berbau busuk disertai nyeri perut.

6. Kanker serviks
Meskipun jarang terjadi, kanker serviks dapat menyebabkan keluarnya cairan abnormal, yang mungkin encer, berdarah, atau berbau tidak sedap. Sangat penting untuk memantau setiap pendarahan atau perubahan cairan yang tidak biasa.

7. Human papillomavirus (HPV)
HPV adalah infeksi menular seksual yang umum, dan beberapa strainnya dapat menyebabkan kanker serviks. Kanker serviks sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, tetapi salah satu tanda yang mungkin muncul adalah keluarnya cairan abnormal dari vagina, yang bisa berupa keputihan berwarna merah muda, coklat, atau berdarah. 

8. Vaginitis atrofi
Vaginitis atrofi sering terjadi pada wanita setelah menopause karena penurunan kadar estrogen. Hal ini menyebabkan dinding vagina menipis, menjadi lebih kering, dan rentan terhadap iritasi. Kondisi ini dapat menyebabkan keluarnya cairan yang lebih sedikit, perubahan konsistensi, serta rasa gatal atau terbakar. 

9. Iritasi kimiawi
Paparan terhadap bahan kimia yang keras dari sabun, pembersih vagina, parfum, atau produk perawatan lainnya dapat merusak keseimbangan pH (potential of hydrogen) alami vagina dan menyebabkan iritasi. Iritasi ini sering kali memicu peradangan dan keluarnya cairan abnormal, disertai rasa tidak nyaman atau gatal. 

10. Paparan benda asing
Penggunaan tampon atau benda lain yang tertahan di dalam vagina untuk waktu yang lama dapat menyebabkan iritasi parah, infeksi, dan keluarnya cairan yang berbau tidak sedap. Benda asing yang tertinggal juga dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri, yang membutuhkan perawatan segera. Menghilangkan benda tersebut dan menjaga kebersihan area vagina adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

 

Sentimen: negatif (100%)