Bocah SD Rusak Alat Kampanye Calon Bupati Pasuruan Surabaya 20 Oktober 2024
Kompas.com Jenis Media: Regional
20 Okt 2024 : 07.51
Bocah SD Rusak Alat Kampanye Calon Bupati Pasuruan
Tim Redaksi
PASURUAN, KOMPAS.com
- Alat Peraga Kampanye (APK) milik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati
Pasuruan
, Rusdi Sutejo dan M. Shobih Asrori, dirusak oleh sekelompok siswa SD.
Aksi perusakan tersebut terekam oleh kamera CCTV di posko kampanye yang terletak di Dusun Areng-Areng, Desa Kebotohan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
"Betul. Tadi saya mendapatkan laporan serta kiriman video terkait
perusakan APK
RUBIH (Rusdi Sutejo - M. Shobih Asrori)," ujar Calon Bupati Pasuruan nomor urut 2, M. Shobih Asrori, yang akrab disapa
Gus Shobih
, pada Sabtu (19/10/2024).
Dalam rekaman CCTV, terlihat sekelompok
anak SD
yang awalnya berkumpul di sekitar lokasi APK jenis baleho.
Tak lama kemudian, salah satu siswa terlihat merusak baleho berukuran 2x3 meter tersebut dengan tangan kosong.
Setelah melakukan dua kali robekan, mereka pun berlarian meninggalkan tempat kejadian.
Menanggapi peristiwa itu, Gus Shobih tidak terburu-buru untuk melaporkan kejadian tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasuruan.
Sebagai gantinya, ia memilih untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah agar memberikan pemahaman dan pendidikan kepada siswa.
"Bisa jadi anak-anak hanya usil atau tidak tahu risiko kalau merusak APK. Jadi hanya kita sampaikan ke sekolah," jelasnya.
Setelah kejadian tersebut, tim pemenangan RUBIH berencana menggelar rapat internal untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
Mereka akan mempertimbangkan penempatan APK di lokasi yang lebih strategis dan aman.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yunianto, mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi mengenai perusakan APK milik pasangan calon nomor urut 2 tersebut.
Namun, mereka akan mencari informasi lebih lanjut terkait kejadian yang dapat mengganggu proses pemilihan.
"Ya, sampai malam ini belum ada laporan masuk. Tapi kami tetap melakukan pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran pemilihan," tuturnya.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (98.8%)