Sentimen
Negatif (72%)
22 Okt 2024 : 18.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Batang

Kutub Bumi Berbalik Arah, Peneliti Ungkap Dampaknya ke Manusia

23 Okt 2024 : 01.20 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap beberapa ratus ribu tahun atau lebih, kutub magnet Bumi berganti jadi arah.

Pada dasarnya, kutub utara berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatan menjadi kutub utara.

Perubahan kutub magnet terjadi rata-rata 300.000 tahun, dan terakhir terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu.

Menurut catatan paleomagnetik, Kutub-kutub telah terbalik beberapa ratus kali dalam 160 juta tahun terakhir.

Sejak tahun 1831, saat kutub utara magnet kita pertama kali ditemukan, kutub tersebut telah bergeser ke utara-barat laut sejauh lebih dari 1.100 kilometer dan kecepatan migrasinya meningkat dari sekitar 16 kilometer per tahun menjadi 55 kilometer per tahun.

Lantas, mengapa hal ini terjadi? Dan apa dampaknya bagi kehidupan di bumi?

Bumi memiliki medan magnet, yang dihasilkan oleh berbagai proses dari dalam planet ini.

Material logam cair mengalir di inti luar, dan saat mendingin, gaya konvektif menciptakan gerakan, mirip dengan air mendidih di atas kompor. Rotasi Bumi juga mengaduk logam cair, menghasilkan arus listrik.

Medan magnet planet kita mirip dengan magnet batang karena memiliki kutub utara dan selatan, tapi jauh kurang stabil.

Gaya di baliknya terus berubah, yang berarti medan itu sendiri juga terus berubah. Akibatnya, lokasi kutub utara dan selatan magnet Bumi secara bertahap bergeser, dan akhirnya akan terbalik sepenuhnya.

Karena sifat gaya penggerak medan magnet yang bervariasi, pembalikan polaritas tidak berkala dan tidak dapat diprediksi.

Medan magnet memberikan perlindungan dari serangan partikel dari angin matahari dan sinar kosmik dari luar angkasa. Selama pembalikan kutub, medan tersebut melemah, meskipun tidak sepenuhnya menghilang.

Karena itu, ada kemungkinan radiasi yang lebih berbahaya dapat mencapai Bumi. Tapi tampaknya tidak ada hubungan antara kepunahan massal dan periode pembalikan polaritas yang sebelumnya pernah terjadi.

"Manusia dan nenek moyang mereka telah berada di Bumi selama beberapa juta tahun, yang selama itu telah terjadi banyak pembalikan, dan tidak ada korelasi yang jelas antara perkembangan manusia dan pembalikan tersebut," jelas Survei Geologi Inggris, dikutip dari IFL Science, Selasa (22/10/2024).

Demikian pula, pola pembalikan tidak sesuai dengan pola kepunahan spesies selama sejarah geologi.


(fab/fab)

Sentimen: negatif (72.7%)