Sentimen
Netral (86%)
20 Okt 2024 : 09.49
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jati, Banyuwangi

Tokoh Terkait
Sugirah

Sugirah

Menikmati "Fashion Show" Festival Batik Motif Jenon Berlatar Hutan Djawatan Banyuwangi Regional 20 Oktober 2024

20 Okt 2024 : 16.49 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Menikmati "Fashion Show" Festival Batik Motif Jenon Berlatar Hutan Djawatan Banyuwangi Editor KOMPAS.com - Pagelaran Fashion Show Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2024 digelar di tempat wisata hutan Djawatan , Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (19/10/2024) sore. Saat pegelaran, ada 60 busana batik dengan motif jenon yang dibawakan oleh pada model dengan latar belakang pohon trembesi yang menjadi ikonik di hutan Djawatan. Jenon adalah salah satu motif batik bentuk ketupat. Puluhan busana tersebut hasil kreasi dari 20 desainer dan pengrajin batik di Kabupaten Banyuwangi. BBF kali ini juga dimeriahkan dengan penampilan “Fashion in the Forest” oleh para lurah dan kepala desa se Banyuwangi yang memamerkan busana batik rancangan masing-masing. Ketua Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Batik Banyuwangi Sekar Jagad Blambangan Dedy Wahyu Hernanda mengatakan perpaduan motif “Jenon” dan “Jaranan Buto” memiliki filosofi tersendiri. Ia mengatakan bentuk ketupat dari motif jenon bermakna kesadaran manusia untuk senantiasa memohon ampun atas semua lepat yang berarti kekhilafan. “Sementara Jaranan Buto mewakili berbagai sifat buruk yang membuat kehilafan terjadi. Kekayaan filosofi itu dituangkan dalam desain busana yang memantik kreatifitas dari para desainer," jelas Dedy dikutip dari rilis tertulis Pemda Banyuwangi. “Seiring dengan pasar yang lebih luas, pengrajin batik saat ini mulai mengeksplorasi motif-motif baru dari kearifan lokal daerah. Misalnya motif yang terinspirasi dari Ijen Geopark, Hutan Alas Purwo dan lain-lain. Kami sedang menginventarisir untuk diterbitkan HKI nya,” ujar Dedy Sementara itu Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian Kabupaten Banyuwangi Abdul Latif mengatakan sebelum acara puncak Fashion Show Banyuwangi Batik Festival , juga digelar kegiatan untuk mendorong kecintaan generasi muda pada batik. Seperti lomba desain motif batik untuk umum dan pelajar, lomba mencanting batik untuk pelajar hingga fashion show batik pelajar. “Kami juga menyediakan stand-stand untuk memfasilitasi puluhan IKM Batik memasarkan produknya selama kegiatan berlangsung pada 18-19 Oktober di Hutan Djawatan," kata Abdul Latief. Saat hadir di acara tersebut, Plt Bupati Banyuwangi Sugirah mengapresiasi para pelaku batik lokal yang terus konsisten mengembangkan batik lokal. Selain turut mengangkat ekonomi kreatif, para pelaku batik tersebut juga ikut melestarikan batik sebagai warisan budaya yang berharga. "Batik bukan sekedar kain biasa namun warisan budaya yang menjadi jati diri Banyuwangi. Untuk itu bersama sama kita akan terus memperkuat ekosistem batik mulai dari produksi hingga pemasaran agar terus eksis dan bisa bersaing di pasar nasional dan global," ujar Sugirah. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: netral (86.5%)