Sentimen
Negatif (100%)
20 Okt 2024 : 04.00

Kok Bisa Angin Duduk Berkaitan dengan Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter Spesialis RSUD Jabar

20 Okt 2024 : 04.00 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Septian menjelaskan penyakit angina pectoris dapat terjadi terhadap kelompok laki-laki usia muda lebih berisiko penyakit ini dibandingkan perempuan usia muda.

"Kenapa perempuan lebih kebal? Perempuan itu memiliki hormon untuk dia menstruasi (datang bulan). Hormon menstruasi tersebut melindungi pembuluh darah, sehingga perempuan di usia muda lebih terlindungi pembuluh darahnya dari penyakit pembuluh darah jantung," ungkap Septian.

Septian menuturkan saat perempuan tersebut mencapai masa menstruasinya berhenti atau menopause, maka risiko terjangkit penyakit angina pectoris atau yang disebut angin duduk akan mengancam.

Faktor risiko terpapar penyakit angina pectoris hal itu tidak diubah sama sekali. Alasannya ucap Septian yakni struktur tubuh perempuan dan laki-laki tidak dapat diubah.

"Yang kedua (kelompok rentan) adalah usia. Usia semakin tua pembuluh darah semakin kaku, metabolisme semakin melambat, faktor risiko juga akan semakin tinggi," ungkap Septian.

Artinya, semakin bertambahnya usia maka faktor risiko terjangkit penyakit jantung tidak dapat terhindarkan. Terakhir kata Septian adalah gangguan jantung karena keturunan atau genetik.

Penyakit jantung akibat genetik tersebut biasanya dalam suatu keluarga pertama seperti ayah, ibu, kakak atau adik.

"Bukan kakek ke cucu. Ayah, ibu ke anak kan satu tahap. Nah itu first degree relative yang tidak dapat dimodifikasi," terang Septian.

Septian menambahkan penyakit angina pectoris yang dapat dimodifikasi atau ditangkal kejangkitannya adalah dengan mengubah kebiasaan.

Di antaranya adalah meninggalkan kebiasaan merokok, menyembuhkan penyakit kronis seperti hipertensi (darah tinggi), kolesterol tinggi akibat sering makan goreng-gorengan dan diabetes serta obesitas.

"Itu adalah faktor-faktor risiko dari penyakit jantung. Jadi kalau misalnya ada faktor risiko tersebut harus dihindari biar kita terhindar dari penyakit jantung," ungkap Septian.

 

Sentimen: negatif (100%)