Sentimen
Positif (99%)
19 Okt 2024 : 07.46
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

KSSK: Tekanan Perekonomian Global Mulai Mereda pada Kuartal III 2024

19 Okt 2024 : 14.46 Views 1

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan sistem keuangan pada kuartal III 2024 stabil karena meredanya tekanan perekonomian global setelah pelonggaran kebijakan moneter negara-negara maju. 

Meski mereda, KSSK yang terdiri Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Otoritas Jasa Keuangan  (OJK) berkomitmen meningkatkan kewaspadaan terhadap gejolak perekonomian global.

“KSSK meningkatkan kewaspadaan di tengah berbagai risiko, terutama dari eksternal yang begitu dinamis dan potensi rambatannya terhadap perekonomian di dalam negeri,” ucap Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers “Hasil Rapat Berkala KSSK IV 2024” di Gedung Thamrin,  Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat (18/10/2024) dilansir Investor Daily.

Sri Mulyani mengatakan ketidakpastian pasar keuangan global mereda karena pelonggaran kebijakan moneter negara-negara maju menyusul melandainya inflasi. Inflasi Amerika Serikat diperkirakan akan mendekati sasaran 2% year on year (yoy). Sementara The Fed memutuskan memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak awal pandemi Covid-19 pada Rabu (18/9/2024).  “Kondisi tersebut mendorong bunga The Fed diturunkan sebesar 50 basis point ke level 4,75% hingga 5% pada September 2024 lalu,” terang Sri Mulyani.

Langkah The Fed menurunkan suku bunga memberikan dampak terhadap imbal hasil (yield) dari surat utang Amerika Serikat  (US Treasury) untuk tenor 2 tahun yang menurun signifikan. Adapun yield  US Treasury tenor 2 tahun sudah lebih rendah dari yield US Treasury tenor 10 tahun. “Ini adalah perkembangan baik karena sebelumnya yield jangka pendek lebih tinggi dari yield jangka panjang,” terang Sri Mulyani.

Sementara itu, European Central Bank dan People's Bank of China (PBOC) telah menurunkan suku bunga acuan. Kondisi tersebut turut mengurangi ketidakpastian di pasar keuangan global.  Era suku bunga tinggi (higher for longer) sudah berakhir dan mendorong aliran modal asing dari negara maju ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Sentimen: positif (99.2%)