Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Grup Musik: BTS
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
joko widodo
Perjalanan Go Digital Para Pelaku Usaha Lokal, Kini Semakin Naik Level - Page 3
Liputan6.com Jenis Media: News
SATRIA-1 jadi ujung tombak mencapai misi tersebut. Satelit milik Indonesia ini bakal mendampingi saudara tuanya, Palapa. Meski sama-sama mengorbit di angkasa Nusantara, SATRIA-1 punya tugas berbeda. Meluncur dengan roket dari Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat pada 18 Juni 2023, SATRIA-1 bertugas menjangkau daerah-daerah daerah terpencil yang tidak terjangkau akses broadband internet.
Baru setahun mengudara, SATRIA-1 sudah mulai mengerjakan tugasnya. Badan Aksesibilitas dan Konektivitas Indonesia (BAKTI) Kominfo mencatat sudah 4.063 lokasi terhubung akses internet sampai tahun 2023. Jumlah itu belum termasuk akses internet Non-SATRIA yang sudah menjangkau 14.634 lokasi. Total sudah 18.697 lokasi di Indonesia mendapatkan akses internet.
Menyediakan akses internet juga sudah dihadirkan lewat BAKTI SINYAL. Program ini menjangkau Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) dan Lokasi Prioritas di Indonesia. Sampai akhir tahun lalu, 7.283 lokasi sudah terakses internet melalui BTS. Rinciannya 1.665 lokasi BTS USO dan BTS 4G yang menjangkau 5.618.
Dukungan infrastruktur untuk memacu ekonomi digital juga didorong lewat Palapa Ring. atau Tol Langit. Program ini berupa jaringan serat optik nasional yang menghubungkan 57 kabupaten/kota di Indonesia. Lewat Palapa Ring, pemerataan akses internet dilakukan lewat pitalebar (broadband). Hasilnya, utilisasi Palapa Ring sampai akhir 2023 sudah mencapai FO 766 Gbps dan MW 4.700 Mbps.
Hadirnya akses internet menjadi bensin penggerak ekonomi dan industri, khususnya di daerah. Wirausaha di sektor digital menjamur di mana-mana. Dari level perusahaan rintisan, penjual online, sampai pada UMKM. Menjadi `pedagang` tak lagi sebatas buka warung di pasar becek. Lewat dunia maya kini bisa menjangkau pembeli antar daerah bahkan lintas negara dan benua.
Mengawal perkembangan ekonomi digital, Kominfo dan kementerian terkait telah berancang-ancang dengan beragam program. Satu bidikannya adalah pengusaha UMKM yang akan dibawa go internasional. Pandemik Covid-19 turut membantu kelahiran UMKM Digital ini.
Ratusan triliun rupiah dan adigulirkan untuk mendukung UMKM Go Digital. Program ini dibarengi dengan upaya mendorong digitalisasi UMKM. Hingga Januari 2022 dilaporkan 17,2 juta UMKM telah terdigitalisasi. Setahun kemudian, angkanya naik menjadi 27 juta di Desember 2023. Di tahun ini, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki memancang target sebanyak 30 juta UMKM Go Digital.
"Pertumbuhan UMKM dalam era digital ini eksponensial. Namun, baru 26 persen dari 64 juta UMKM yang telah beralih ke platform digital. Potensi ini harus terus kita optimalkan," tutur Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Hokky Situngkir pada 17 September 2024 lalu.
Zaman online Indonesia juga terasa lewat booming startup. Fenomena yang terjadi beberapa tahun ke belakang. Pemerintah gencar mendorong lahirnya startup digital. Ada program 1000 Digital Startup, Sekolah Beta, Startup Studio Indonesia, dan Hub.id. Hasilnya cukup menjanjikan. Sebanyak 16.995 calon startup founder terdaftar dalam Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Indonesia. Di sisi lain, 18.423.533 telah mendapatkan pelatihan literasi digital.
Tak hanya di level dalam negeri, pertumbuhan startup Indonesia juga mencuri perhatian dunia. Pada awal 2024 lalu, Startup Ranking menempatkan Indonesia pada peringkat 6 dunia sebagai negara pemilik startup terbanyak. Jumlahnya mencapai 2.566 perusahaan rintisan.
Capaian yang membanggakan karena peringkat 10 besar didominasi negara-negara maju. Indonesia bisa berbangga juga karena lebih banyak melahiran startup daripada Jerman, Prancis, ataupun Spanyol.
Meski banyak membawa kabar baik, Indonesia tak lantas bisa berpuas diri. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Salah satu tugas besar itu adalah mencetak talenta digital mumpuni.
Dalam empat tahun terakhir, hanya sekitar 0,8% dari total angkatan kerja adalah tenaga profesional di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Angka itu di bawah rata-rata jumlah tenaga kerja profesional TIK di negara-negara lain di kisaran 4% dari total angkatan kerja.
Tantangan itu sekaligus menjadi peluang yang bisa dioptimalkan bangsa ini. Dengan target menjadi salah satu pemimpin ekonomi digital dunia di 2045, bangsa ini butuh 9 juta talenta digital terbaik. Setahunnya dibutuhkan 600 ribu talenta tersebut.
Talenta-talenta ini bisa lahir dari berbagai bidang. Mencetak generasi depan yang sukses karena bergelut di dunia digital. Tak harus menunggu usia 30 tahun, calon pengusaha itu bisa dicetak dari usia dini. Lusita Gowiryo salah satu contohnya.
Gadis muda ini sudah tersohor di jagat media sosial. Bukan sebagai influencer apalagi artis dadakan. Dia menyandang gelar yang cukup berat. Lusita Gowiryo dapat julukan Ratu Online Shop.
Memulai berbisnis online sejak 2012, Lusita mencoba peruntungan mendirikan online shop bernama loveable_id. Jiwa wirausaha memang sudah hadir sejak duduk di bangku kuliah. Dia berjualan baju dan aksesoris rambut. Lanjut menjajal produk kecantikan dan barang-barang berbahan kulit.
Konsistensi dan kerja kerasnya membuahkan hasil lebih dari sekadar uang. Jiwa wirausaha Lucita Gowiryo dilirik pengelola aplikasi TikTok di Indonesia. Keuletan Lusita berjuang membawanya meraih meraih penghargaan dari TikTok pada 2022, sebagai “Top Online Seller” di kategori penjualan casing hp.
Sang Ratu Online Shop Lusita Gowiryo maupun penjual busana muslim Syarifa Ningsih hanya sedikit contoh dari mereka yang sudah berselancar dalam gelombang ekonomi digital Indonesia. Mereka yang mengubah hidup dari cara lama menuju transformasi digital. Peluang dan kesempatan itu belum berakhir. Masih ada 20 tahun ke depan untuk ikut merasakan buah transformasi digital.
“Saya titip transformasi digital itu harus inklusif, harus berkeadilan. Masyarakat di pinggiran, masyarakat ekonomi lapisan bawah, ekonomi mikro, UMKM, semuanya mendapatkan akses dan kesempatan yang sama, harus mendapatkan perlindungan yang sama,” pesan Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan pada Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024 awal Agustus lalu.
Sentimen: positif (96.9%)