Lumajang, Beritasatu.com – Akibat kekeringan berkepanjangan, warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berebut air bersih pada Rabu (16/10/2024). Bantuan air bersih ini disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kekeringan yang melanda Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso telah terjadi selama 6 bulan terakhir akibat kemarau panjang.

Warga datang dengan membawa wadah berupa jeriken dan timba. Mereka berlomba-lomba mengisi wadah. Petugas membawa mobil tangki berisi 5.000 liter air. Kekeringan terjadi sejak 6 bulan lalu. Hal itu mengakibatkan suplai air bersih yang sebelumnya diambil dari air hujan telah habis.

Desa Jenggrong merupakan satu dari 18 desa di tujuh kecamatan yang mengalami kekeringan parah. Warga juga terpaksa harus menghemat air guna mencukupi kebutuhan air bersih mereka.

"Kami ada tandon (wadah persediaan) yang ambilnya dari air hujan. Karena sekarang tidak ada hujan, satu-satunya sumber air bersih dari bantuan ini," kata Yusuf, salah seorang warga.

Yanti, salah seorang warga lain mengatakan, bantuan air bersih tersebut harus dihemat karena hanya bisa bertahan 3 hari.

"Seminggu ada kiriman bantuan air dua kali. Jadi sekali dapat bantuan harus pintar-pintar menghemat (air bersih)," kata Yanti.

Sementara itu, Pemerintah Lumajang telah menyalurkan air bersih di 213 lokasi sejak tiga bulan lalu. Tiap lokasi disalurkan dua kali dalam sepekan.

Selain mengandalkan air hujan, warga setempat biasanya mengambil air bersih di sumber mata air. Namun, kini mata air tersebut menyusut dan tampak keruh.