Sentimen
Negatif (99%)
13 Okt 2024 : 08.39
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Duren Sawit

Menyoal Rencana Ridwan Kamil Bentuk Tim Detektif untuk Cari Anak Putus Sekolah di Jakarta Megapolitan 13 Oktober 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

13 Okt 2024 : 08.39
Menyoal Rencana Ridwan Kamil Bentuk Tim Detektif untuk Cari Anak Putus Sekolah di Jakarta Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Program calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil yang ingin membentuk tim detektif untuk mencari anak putus sekolah di Jakarta menuai sorotan. Pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menilai wacana tersebut tidak tepat. "Kebijakan tidak tepat, itu kan baru gagasan," ucap Trubus saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (13/10/2024). Ketimbang membentuk tim detektif, Trubus menyarankan agar Ridwan Kamil memberikan bantuan untuk anak-anak yang putus sekolah. "Anak-anak di Jakarta bisa sekolah asalkan mereka tidak usah bayar, Pemprov memfasilitasi mengenai pakaiainnya, buku-bukunya itu diberikan bantuan maka mereka akan sekolah," kata Trubus. Sebab, penyebab anak putus sekolah di Jakarta ada;ah karena faktor ekonomi orangtuanya. "Sebenarnya, anak-anak putus sekolah di Jakarta itu disebabkan karena orangtuanya tidak mampu atau enggak bekerja, sehingga anak-anak membantu mereka," ungkap Trubus. Kebanyakan orangtua dengan ekonomi rendah di Jakarta tidak mampu memenuhi segala kebutuhan anaknya jika ingin masuk sekolah. Ditambah lagi, tidak semua sekolah di Jakarta gratis. Sementara kapasitas sekolah negeri juga terbatas. Oleh sebab itu, program pembentukan tim detektif untuk mencari anak-anak yang putus sekolah dianggap kurang tepat. Menurut dia, pembentukan tim detektif berpotensi membuat anak-anak di Jakarta ketakutan. Selain itu, pembentukan tim detektif dinilai tidak memiliki urgensi yang jelas. Tak hanya sekolah gratis, Ridwan Kamil juga disarankan menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga, jika nanti terpilih menjadi gubernur Jakarta. "Pendidikan kan merupakan kesadaran, mereka saling membutuhkan. Penting diberi jaminan, ketika mereka lulus SMA itu diberikan pekerjaan," ujar Trubus. Akses pendidikan gratis juga perlu diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja.  "Karena mereka sekolah ingin mencari sesuap nasi, bukan untuk mencari pengetahuan. Jadi, mereka disuruh sekolah terus dijamim pekerjaannya," kata Trubus. Ridwan Kamil bakal membuat tim detektif yang bertugas mencari anak-anak putus sekolah di Jakarta jika dirinya menang Pilkada 2024. Tim ini akan bertugas memastikan keberadaan anak-anak yang berhenti sekolah agar mereka bisa kembali mendapatkan pendidikan. “Kadang-kadang anak putus sekolah itu ketahuan rumahnya di mana. Kadang-kadang tidak ketahuan. Kadang-kadang jadi anak jalanan, menggelandang di mana-mana,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Duren Sawit, Jakarta Timur pada Jumat (11/10/2024). Mantan gubernur Jawa Barat ini juga ingin anak-anak di Jakarta yang putus sekolah tak berkeliaran. Nantinya, anak-anak itu bisa kembali sekolah dengan dibiayayai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Dia yakin dengan pembentukan tim detektif ini bisa membuat 100 persen anak-anak di Jakarta bisa bersekolah. “Saya enggak mau (anak-anak jadi gelandang), pokoknya tugas (mereka) sekolah. Tugas anak itu sekolah, tugas orangtua kerja,” imbuh Ridwan. Ridwan Kamil mengatakan, setidaknya ada 1.100 anak yang putus sekolah di Jakarta saat ini. Sementara berdasarkan data Pusat Badan Statistik (BPS) belum ada data terbaru jumlah anak putus sekolah di Jakarta pada 2024. Namun, di 2023, anak yang putus sekolah di jenjang SD sekitar 0,13 persen, SMP 1,06 persen, dan SMA 1,38 persen. Sedangkan berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2022 ada sekitar 75.303 anak di DKI Jakarta yang putus sekolah. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.9%)