JK Menilai Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Hanya Angka, Karena….
Fajar.co.id Jenis Media: Ekonomi
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menggambarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bak perusahaan yang neracanya bagus tapi arus kasnya rusak dan memiliki banyak utang.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di level 5 persen hanya sekedar angka di atas kertas semata. Pasalnya, dampak ke dalam negeri tak terlihat.
"5 persen itu angka yang ditulis BPS (Badan Pusat Statistik) berdasarkan dokumen. Sama kayak perusahaan neraca bagus tapi cash flow rusak. Boleh saja bagus neraca, tapi isinya utang," ujar pria yang akrab disapa JK ini saat berbincang dengan Gita Wirjawan melalui tayangan Youtube mantan menteri perdagangan tersebut yang dikutip pada Jumat (11/10).
"Pertumbuhan 5 persen harus kita urai dahulu," kata JK.
Dalam perbincangan itu, JK juga mengakui bahwa Indonesia bukan pilihan utama untuk investasi. "Sekarang ini kalau bicara dengan negara luar itu, Indonesia jadi pilihan ke-4 (investasi). Pertama kalau berpikir investasi di Asia ya ke Vietnam, Filipina atau Malaysia, kita (pilihan) ke-4," ujarnya
Karenanya, ia menilai pemerintah tak perlu berkoar-koar di luar negeri agar investor masuk. Sebab, permasalahan utama yang harus diperbaiki ada di dalam negeri.
"Jadi itu kebijakan asing (mau masuk) bukan masalah luar, kita harus memperbaiki ke dalam, masalah hukum terutama," imbuhnya.
"Jadi kalau kita bisa tangani 2 hal ini, bagaimana hukum betul-betul berlaku dengan baik, dengan jujur, dan birokrasi lebih sederhana lagi, seperti Vietnam cepat sekali mereka buat izin-izin. Kalau kita 2 hal itu mesti harus kita perbaiki hingga bisa menjadi pilihan nomor 1 atau 2," pungkasnya. (Pram/Fajar)
Sentimen: positif (49.2%)