Sentimen
Netral (93%)
13 Okt 2024 : 18.40
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Sevilla, Real Valladolid

Analisis DNA Ungkap Asal-usul Christopher Columbus, Berdarah Yahudi

14 Okt 2024 : 01.40 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Jakarta, CNBC Indonesia - Misteri berabad-abad tentang asal-usul Christopher Columbus akhirnya terungkap melalui analisis DNA terbaru. Dalam dokumenter Columbus DNA: His True Origin yang ditayangkan di RTVE, televisi nasional Spanyol, ilmuwan menyatakan bahwa penjelajah terkenal abad ke-15 ini ternyata berasal dari Spanyol dan memiliki darah Yahudi.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh ahli forensik Miguel Lorente, berhasil menganalisis sampel kecil tulang yang diyakini milik Columbus. Sisa-sisa jasad tersebut disimpan di Katedral Sevilla, meski klaim serupa mengenai tempat peristirahatan terakhir Columbus juga datang dari lokasi lain.

Dalam penelitian itu, DNA Columbus dibandingkan dengan DNA keturunan serta kerabatnya yang diketahui. Selama bertahun-tahun, berbagai negara telah bersaing soal asal-usul dan tempat peristirahatan terakhir Columbus.

Columbus dikenal memimpin ekspedisi yang didanai oleh Kerajaan Spanyol pada akhir 1490-an, membuka jalan bagi penjajahan Eropa di Benua Amerika. Namun, hingga kini asal-usulnya masih menjadi perdebatan.

Selama ini, banyak sejarawan meyakini Columbus berasal dari Genoa, Italia. Sementara teori lainnya mengklaim bahwa ia mungkin keturunan Yahudi Spanyol, Basque, Yunani, atau bahkan Portugis.

Lorente lantas menegaskan bahwa hasil analisis membenarkan klaim sebelumnya bahwa sisa-sisa jasad di Sevilla adalah milik Columbus.

"Hari ini, berkat teknologi baru, kami bisa memverifikasi bahwa sisa-sisa di Sevilla memang milik Christopher Columbus," ujarnya dikutip dari The Guardian, Minggu, (13/10/2024).

Menurut Lorente, penelitian ini tergolong rumit karena banyaknya data yang harus dianalisis, tetapi ia menambahkan bahwa hasil akhirnya hampir sepenuhnya dapat diandalkan.

Columbus meninggal di Valladolid, Spanyol, pada 1506 dalam usia 55 tahun. Sebelum meninggal, ia berharap jasadnya dimakamkan di pulau Hispaniola (sekarang Republik Dominika dan Haiti).

Namun, jasad Columbus mengalami perpindahan beberapa kali. Pada 1542, jenazahnya dipindahkan ke Santo Domingo, lalu ke Kuba pada 1795, dan akhirnya kembali ke Sevilla pada 1898.

Pada 1877, pekerja di Katedral Santo Domingo menemukan peti timah berisi fragmen tulang yang juga diklaim sebagai sisa-sisa Columbus. Lorente menjelaskan bahwa kedua klaim ini kemungkinan benar, mengingat kedua tulang tersebut tidak lengkap.

 


(luc/luc)

Sentimen: netral (93.9%)