Siswi Kelas 1 SD di Grobogan Trauma Berat Usai Diduga Dicabuli Gurunya Regional 12 Oktober 2024
Kompas.com Jenis Media: Regional
12 Okt 2024 : 17.34
Siswi Kelas 1 SD di Grobogan Trauma Berat Usai Diduga Dicabuli Gurunya
Tim Redaksi
GROBOGAN, KOMPAS.com
- Siswi kelas 1 SD di Kecamatan Gabus, Kabupaten
Grobogan
, Jawa Tengah dikabarkan mengalami trauma berat usai diduga menjadi korban kekerasan seksual guru di sekolahnya.
Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, mengatakan, kasus dugaan
pencabulan anak
tersebut dilaporkan orangtuanya ke Polsek Gabus hingga kemudian dikoordinasikan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Grobogan.
"Iya dalam penanganan. Laporan yang diterima terkait dugaan pencabulan anak. Korban kelas 1 SD. Saat ini sedang proses pemeriksaan saksi-saksi," kata Agung saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (12/10/2024).
Sebelumnya pada Sabtu (5/10/2024), sepulang sekolah, bocah perempuan berusia tujuh tahun itu merintih kesakitan saat buang air kecil di kamar mandi rumahnya. Selanjutnya pada Rabu (9/10/2024) saat korban balik sekolah, keluhan serupa terulang. Korban lagi-lagi meringis sakit pada kemaluan. Dua hari sebelumnya korban diketahui membolos, tidak mau berangkat sekolah. Orangtua korban yang penasaran lantas berupaya mencecarnya sampai akhirnya anak itu mengaku telah dicabuli gurunya di toilet tempat ia mengenyam pendidikan. Korban bahkan dirundung ketakutan dan enggan untuk kembali bersekolah. "Kami akan koordinasikan dengan pihak terkait untuk trauma healing. Saat ini korban bersama keluarganya," kata Agung. Sementara itu, Kapolsek Gabus, AKP Chandra Bayu Septi, mengatakan, untuk melengkapi proses pembuktian kekerasan seksual, korban sudah dibawa orangtuanya ke Puskesmas Gabus 1 untuk "visum et repertum". "Laporan medis dari dokter untuk kepentingan penyidikan belum bisa disampaikan. Tunggu saja masih didalami," pungkas Chandra. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sebelumnya pada Sabtu (5/10/2024), sepulang sekolah, bocah perempuan berusia tujuh tahun itu merintih kesakitan saat buang air kecil di kamar mandi rumahnya. Selanjutnya pada Rabu (9/10/2024) saat korban balik sekolah, keluhan serupa terulang. Korban lagi-lagi meringis sakit pada kemaluan. Dua hari sebelumnya korban diketahui membolos, tidak mau berangkat sekolah. Orangtua korban yang penasaran lantas berupaya mencecarnya sampai akhirnya anak itu mengaku telah dicabuli gurunya di toilet tempat ia mengenyam pendidikan. Korban bahkan dirundung ketakutan dan enggan untuk kembali bersekolah. "Kami akan koordinasikan dengan pihak terkait untuk trauma healing. Saat ini korban bersama keluarganya," kata Agung. Sementara itu, Kapolsek Gabus, AKP Chandra Bayu Septi, mengatakan, untuk melengkapi proses pembuktian kekerasan seksual, korban sudah dibawa orangtuanya ke Puskesmas Gabus 1 untuk "visum et repertum". "Laporan medis dari dokter untuk kepentingan penyidikan belum bisa disampaikan. Tunggu saja masih didalami," pungkas Chandra. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)