Inspiratif! Penyintas Thalasemia Ikut 5K di Jakarta Running Festival, Ini Kisahnya
Detik.com Jenis Media: Kesehatan
Fadel Nooriandi (31) seorang penyintas thalasemia di Jakarta Selatan menjadi sosok inspiratif, lantaran tidak pernah menyerah. Meski harus menjalani pengobatan dan transfusi darah seumur hidup, Fadel memilih untuk tidak berhenti aktif bergerak termasuk berolahraga.
Ketika berbincang dengan detikcom, ia baru saja menyelesaikan lari kategori 5K di wondr Jakarta Running Festival 2024. Ia berharap aksinya ini dapat menginspirasi lebih banyak penyintas thalasemia lain untuk tidak menyerah serta memberikan inspirasi untuk orang 'sehat' agar tetap berolahraga.
"Saya pengin menginspirasi orang-orang, saya saja yang sakit bisa mencoba untuk sehat. Masa orang yang sehat nggak mau mencoba untuk sehat sih untuk berolahraga. Karena itu kan manfaatnya besar sekali untuk tubuh kita," kata Fadel ketika berbincang dengan detikcom, Jumat (12/10/2024).
Fadel menceritakan ia pertama kali didiagnosis mengidap thalasemia ketika masih berusia 8 bulan. Thalasemia merupakan sebuah kelainan darah genetik yang membuat tubuh memproduksi hemoglobin yang tidak normal atau dalam jumlah yang kurang.
Kondisi itu membuat Fadel harus mengonsumsi obat dan melakukan transfusi darah 3 minggu sekali untuk menjaga kondisinya.
Ia menekankan bahwa thalasemia bukanlah penyakit yang menular, namun dapat diturunkan secara genetik. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk memeriksakan kesehatan secara dini.
"Penyakit ini tidak menular, tapi penyakit ini dapat diturunkan. Oleh sebab itu, bagi siapapun yang mau menikah, atau sedini mungkin periksa darah untuk menyetop thalasemia di Indonesia," jelasnya.
Fadel mengungkap pertama kali dirinya mengenal olahraga lari bermula pada tahun 2016 ketika ia bekerja pada Sandiaga Uno sebagai salah satu konten kreator medsos. Pada suatu waktu, Fadel menerima ajakan dari Sandiaga Uno untuk mencoba olahraga lari.
Dimulai dari jalan kaki dan jogging, kini ia sudah mulai terbiasa dengan lari-lari kecil.
Semenjak saat itu, dirinya mulai keranjingan dengan olahraga lari. Ia akan menyempatkan waktu untuk berolahraga lari seminggu sekali dan menargetkan jarak 5-7 km. Fadel menemukan kesenangan tersendiri semenjak berolahraga lari.
"Kesenangannya itu kalau saya nggak olahraga sekarang aku jadi uring-uringan. Kalau olahraga reduce stres aku juga. Pokoknya enjoy aja aku lari ini nggak ngincer ngebut atau apapun, yang penting bebas cedera," cerita Fadel.
Untuk menjaga keamanannya, Fadel mengaku selalu mengonsultasikan berbagai aktivitas yang ia lakukan pada dokter. Selama olahraga yang dilakukan tidak berlebihan atau menyebabkan rasa lelah berlebih, maka Fadel boleh-boleh saja melakukannya.
"Semuanya juga saya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter, jadi untuk teman-teman thalasemia yang ingin berolahraga, bisa juga konsultasikan dulu ke dokter biar tidak ada kesalahpahaman," ujar Fadel.
"Untuk teman-teman semua jangan putus asa, jangan menyerah. Kita tahu struggling kita dari awal sampai sekarang ini begitu berat, banyak dinamikanya. Kita pokoknya menjalani hari dengan hati aja. Selalu libatkan Tuhan," tandasnya.
(avk/naf)
Sentimen: positif (88.3%)