Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang mengajak beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Maju Presiden untuk bergabung dalam kabinet pemerintahan mendatang, bukan berarti ada intervensi dari Presiden Jokowi.

Sebelumnya, saat menutup BNI Investor Daily Summit 2024, Rabu (9/10/2024), Prabowo menyebut bakal banyak menteri-menteri yang akan datang berada di kabinet saat ini. Menurut Prabowo, dirinya membutuhkan dukungan terbaik dari kabinet yang diisi putra-putri terbaik untuk memimpin negara.

Habiburokhman menegaskan keputusan ini bukan dalam bentuk titipan dari pemerintahan sebelumnya, melainkan lebih kepada referensi kinerja para menteri yang sudah dikenal Prabowo selama berada di kabinet Jokowi.

"Bukan titipan, karena titipan itu melibatkan sikap aktif dari presiden terdahulu kepada penerusnya, misalnya meminta orang tertentu ditempatkan di kementerian tertentu. Saya yakin itu tidak akan terjadi," ungkap Habiburokhman dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (12/10/2024).

Menurutnya, sangat mungkin Prabowo memilih beberapa menteri dari kabinet saat ini karena sudah mengenal kinerja dan karakter mereka selama bekerja sama di pemerintahan. Diketahui, Prabowo menjabat sebagai menteri pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Pak Prabowo kan sudah satu kabinet dengan menteri-menteri tersebut, jadi beliau sudah tahu siapa yang cocok untuk ikut serta dalam pemerintahannya nanti," tambahnya.

Habiburokhman juga menyebut komunikasi antara Prabowo dan Jokowi tetap berlangsung. Dalam konteks tersebut, Jokowi mungkin memberikan referensi terkait menteri-menteri yang dinilai memiliki kinerja baik.

"Pasti Pak Prabowo tanya ke Pak Jokowi, bagaimana si A, apakah rajin, apakah cocok. Jadi, sangat mungkin Prabowo mempertimbangkan referensi tersebut," ujarnya.

Terkait susunan kabinet, Habiburokhman mengungkapkan proporsi dan struktur kabinet Prabowo kemungkinan besar sudah terbentuk. Meskipun demikian, ia menegaskan hanya Prabowo yang mengetahui detail susunan kabinet secara pasti.

"Saya yakin strukturnya sudah hampir final. Waktu pelantikan sudah dekat, jadi sudah ada komunikasi dan mungkin sebagian sudah dipanggil untuk pembicaraan," pungkasnya.