Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Palu, Kebayoran Baru, Morowali, Parigi Moutong
Tokoh Terkait
Kolaborasi Prabowo dan Ahmad Ali-AKA di Program Pendidikan: Makan Bergizi hingga Perlengkapan Sekolah Gratis - Page 3
Liputan6.com Jenis Media: News
Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil Gubernur Sulawesi Tengah Abdul Karim Aljufri (AKA) menyakini kolaborasi kebijakan makan bergizi gratis presiden terpilih Prabowo Subianto dengan program perlengkapan sekolah gratis yang diusung dirinya dan cagub Ahmad Ali akan memajukan kualitas mutu pendidikan Sulteng.
“Sekolah gratis 12 tahun sudah berjalan, lalu Pak Prabowo datang dengan program makan bergizi gratis dan kami siapkan perlengkapan sekolah gratis, ini satu kesatuan yang ideal menuju terciptanya mutu pendidikan yang berkualitas di Sulteng,” ujar Koordinator Regional Gerindra Sulawesi itu.
AKA mengatakan persoalan kebutuhan perlengkapan sekolah seperti baju, sepatu, buku, alat tulis, tas sekolah dan lainnya bukan hal yang bisa dipandang sebelah mata.
AKA mengakui, banyak orangtua yang mengaku kesulitan memenuhi hal itu sehingga anak mereka akhirnya tidak pergi ke sekolah. Begitu juga psikis anak yang tidak percaya diri ketika dalam keadaan tidak memiliki perlengkapan harus pergi ke sekolah.
“Sekolahnya sudah gratis, tapi tidak punya perlengkapan sekolah, itu membuat orang tua dan anak rendah diri sehingga memutuskan tidak sekolah. Ini fakta dilapangan, sebagai pemimpin, kami harus intervensi, kami ingin semua anak-anak Sulteng hanya fokus belajar, tidak mikir baju beli bagaimana, tas dari mana, buku minta siapa, tidak lagi,” tegas AKA.
AKA menyakini program makan bergizi gratis dan perlengkapan sekolah gratis adalah beberapa factor penting dalam investasi jangka panjang di dunia pendidikan untuk menghasilkan generasi muda Sulawesi Tengah yang berkualitas dan penuh percaya diri menghadapi bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.
AKA mengatakan sejumlah kebijakan Prabowo dan Ahmad Ali –AKA yang selaras yakni pembangunan infrastruktur pendidikan yang memadai. Komitmen untuk membangun ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan yang layak, perbaikan sekolah yang saat ini kondisinya tidak layak, kenaikan gaji guru dan yang lainnya.
Dia juga menegaskan akan mengembangkan pendidikan vokasi untuk mempersiapkan keahlian dan ketrampilan anak muda Sulteng di bidangnya. Ia mencontohkan perlunya membuka program kompetensi sesuai permintaan pasar misalnya Morowoli, Palu dan Morowali yang berbasis perusahaan nikel dan emas. Sementara untuk vokasi peternakan dan pertanian bisa di Parigi Moutong dan Banggai.
"Vokasi bisa di masukan dalam kurikulum sesuai kebutuhan industry yang ada di Sulteng, kami juga akan memaksimalkan kerjasama sekolah vokasi dengan swasta dan BUMN, jadi anak muda Sulteng sudah siap kerja dan mampu bersaing secara global setelah lulus," ujar AKA.
Sentimen: positif (100%)