Sentimen
Positif (100%)
11 Okt 2024 : 16.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Manila

Kasus: covid-19

Bahas Energi Nuklir dan Ketahanan Pangan, Airlangga Pimpin Delegasi RI di KTT Khusus ASEAN-Kanada

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

11 Okt 2024 : 16.54

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin delegasi RI di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Kanada pada hari ke-2 Keketuaan ASEAN Laos, di National Convention Center, Vientiane, Laos, Kamis (10/11/2024).

KTT khusus ini mempertemukan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau dengan kepala pemerintahan negara-negara Anggota ASEAN, termasuk Indonesia. KTT khusus ini membahas ketahanan pangan, energi nuklir, dan kecerdasan buatan.

Dalam KTT khusus ASEAN-Kanada tersebut, Airlangga yang mewakili Wapres RI Ma’ruf Amin, menyampaikan bahwa Indonesia menganggap ASEAN sebagai kawasan yang harus terintegrasi dengan kawasan-kawasan lain di dunia termasuk kawasan Indo-Pasifik yang di dalamnya terdapat Kanada.

Menurut Airlangga, Kanada menjadi mitra strategis bagi ASEAN. Karena itu, hubungan ASEAN dan Kanada menjadi salah satu penerapan elemen ASEAN Outlook on Indo-Pasific (AOIP). Apalagi, Kanada sebagai halaman depan (front yard) Amerika memiliki potensi yang sangat besar, antara lain pengembangan teknologi energi bersih, pendidikan, mineral kritis dan akses pasar ke Amerika.

“Implementasi elemen AOIP akan menjadikan ASEAN mampu menjalin kerja sama inklusif bagi terciptanya perdamaian dan kemakmuran Bersama,” kata Airlangga.

Airlangga juga mengungkapkan gagasan inovatif untuk meningkatkan kerja sama ASEAN dengan Kanada ke depan. Pertama, kata dia, peningkatan kerja sama ekonomi dengan mengadopsi teknologi transisi bersih atau clean technology yang banyak berkembang di Kanada.

"Kami berharap Kanada menjadi  mitra strategis ASEAN untuk mengembangkan teknologi energi bersih melalui pendanaan dan alih teknologi," tutur Airlangga.

Selain itu, kata Airlangga, ASEAN dan Kanada juga bisa mendorong kerja sama teknologi transisi energi, seperti Small Modular Reactor (SMR) dan bahan bakar berbasis kelapa sawit. SMR adalah teknologi energi nuklir skala kecil menengah yang saat ini mulai banyak dikembangkan di dunia sebagai sumber bersih yang lebih murah dan aman. Indonesia sendiri sudah mulai melakukan asesmen SMR.

"Kita juga mendorong perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Kanada dan ASEAN perlu segera diselesaikan tahun depan, guna meningkatkan akses pasar dan memperkuat rantai pasok global, termasuk mineral kritis atau critical minerals," tutur Airlangga

Kedua, kerja sama di bidang ketahanan pangan. Padav2023, ASEAN dan Kanada  menyepakati ASEAN-Canada Joint Leaders' Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crises yang menjadi dasar komitmen bersama penguatan ketahanan pangan dan gizi. Sebagai tindak lanjut, Kanada telah membuka Indo-Pacific Agriculture and Agri-Food Office (IPAAO) di Manila.

“Perlu dimanfaatkan untuk mendorong kerja sama yang konkrit, termasuk kolaborasi teknologi pertanian dan sistem pangan berkelanjutan guna memastikan kelancaran pasokan pupuk," kata Airlangga.

Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin negara anggota ASEAN mengangkat beberapa isu lain seperti penguatan kerja sama sektor digital dan peningkatan people-to-people connection. 

Selain itu, isu yang diangkat adalah perluasan dan peningkatan program Canada-ASEAN Scholarships and Educational Exchanges for Development (SEED). Hal tersebut untuk mendorong transfer pengetahuan serta peningkatan kualitas generasi muda di kawasan, termasuk untuk mendukung digitalisasi dan adopsi teknologi.

Pada kesempatan itu, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menganggap ASEAN sebagai kawasan yang dinamis dan menarik. Trudeau menyambut positif inisiatif kerja sama Small Modular Reactor yang diusulkan Indonesia karena Kanada memiliki keunggulan di bidang energi nuklir dan terbarukan.

Trudeau juga menyampaikan pentingnya pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang bertanggung jawab dan inklusif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh kalangan.

Pertemuan KTT Khusus ASEAN-Kanada berhasil mengadopsi Joint Leaders' Statement on Enhancing ASEAN Connectivity and Resilience sebagai komitmen untuk memperkuat konektivitas dan ketahanan kawasan.

Hubungan ekonomi ASEAN dan Kanada secara umum mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir meskipun turut terdampak oleh Pandemi Covid-19 pada 2020 dan perlambatan perekonomian di pada 2023. Nilai total perdagangan Kanada dan ASEAN tercatat sebesar US$ 20,27 miliar pada 2023, naik dari US$ 17,15 miliar pada 2019.

Investasi Kanada ke ASEAN juga menunjukkan performa relatif stabil, yaitu pada kisaran US$ 3-4 miliar, kecuali pada 2022 sebesar USD$ 825 juta.

Pada pertemuan KTT Khusus ASEAN-Kanada ini, Menko Airlangga didampingi oleh Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Sentimen: positif (100%)