Sentimen
Negatif (100%)
11 Okt 2024 : 06.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Palembang, Paris

Kasus: pembunuhan

Profil Eduward Hakim PN Palembang yang Vonis Ringan Otak Pembunuhan Sadis

11 Okt 2024 : 13.00 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Liputan6.com, Palembang - Persidangan rudapaksa dan pembunuhan siswi SMP di Palembang, digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (10/10/2024) siang hingga sore hari.

Dalam persidangan di PN Palembang tersebut, dihadirkan keempat terdakwa yang merupakan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), yakni IS (16), MZ (13), MS (13) dan AS (12).

Sidang yang dipimpin oleh Hakim PN Palembang Eduward, akhirnya menjatuhkan vonis hukuman 10 tahun penjara ke IS (16) otak pembunuh sadis AA. IS juga harus menjalani pembinaan selama 1 tahun di Dinas Sosial (Dinsos) Palembang.

Padahal, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejati) Palembang menuntut IS dengan hukuman mati. Sedangkan tiga terdakwa lainnya hanya divonis 1 tahun hukuman pembinaan di LPKS dan Dharmapala Indralaya di Ogan Ilir Sumsel.

Kedua orangtua AA merasa hukuman bagi keempat pelaku pembunuhan sadis tersebut, tidak sebanding dengan kematian AA. Hakim PN Palembang Eduward juga dinilai tidak adil dalam memutuskan vonis.

“Kami merasa tidak adil, karena anak kami sudah meninggal dunia. Hakim tidak adil kepada kami. Tolong, bantu kami,” ujar ibu tiri AA, Winarti, dalam video yang diposting Hotman Paris Hutapea di akun Instagram @hotmanparisofficial.

Di Instagram Hotman Paris, sosok Hakim PN Palembang langsung dikritik oleh para warganet, salah satunya Hakim PN Palembang Eduward yang disorot warganet.

“Hakim minta naik gaji, padahal tunjangannya banyak. Eh kinerjanya miris,” kata akun Instagram @uchiib***.

Akun Instagram @di.ah*** juga meminta tolong ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, agar mau membantu kedua orangtua korban untuk mendapatkan keadilan.

Lain lagi dengan akun Instagram @kardi*** yang menulis komentar pedas untuk hakim PN Palembang Sumsel. Dia berkata, jika dirinya kasihan dengan hakim yang memberi makan anak istrinya dengan uang tak halal.

“Kasihan sama hakimnya kasih makan anak bininya pakai uang H*RAM.. Dan kasihan sama ortu hakimnya, menyekolahkan anak yang tidak ada gunanya,” tulisnya.

Sentimen: negatif (100%)