Sentimen
Positif (95%)
10 Okt 2024 : 13.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Siap Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, Jusuf Kalla: Pemimpin Bangsa Harus Dihormati

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

10 Okt 2024 : 13.53

Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), menegaskan dirinya akan menghadiri pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada 20 Oktober 2024. Menurut JK, seluruh warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menghormati setiap pemimpinnya.

"Ya, kalau diundang hadir. Pemimpin bangsa harus dihormati," ujar JK seusai menghadiri acara peluncuran dan bedah buku di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (10/10/2024).

Pelantikan Prabowo dan Gibran dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober 2024, pukul 10.00 WIB di gedung MPR Jakarta.

Sebelumnya, Ketua MPR, Ahmad Muzani, menyatakan rapat pimpinan MPR telah menyetujui undangan bagi para kandidat Pilpres 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, untuk menghadiri pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Pelantikan akan dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk presiden dan wakil presiden terpilih serta para kandidat presiden dan wakil presiden," ungkap Muzani di gedung MPR, kompleks parlemen, Jakarta, pada Rabu (9/10/2024).

MPR berencana mengirimkan surat undangan kepada semua kandidat Pilpres 2024 serta seluruh pimpinan partai politik peserta Pemilu 2024. Selain itu, mantan presiden dan wakil presiden, para tokoh nasional, serta sejumlah kepala negara sahabat juga akan turut diundang.

"Tentu saja kami juga akan mengundang Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin untuk hadir dalam pelantikan," tambah Muzani.

Muzani berharap agar seluruh rakyat Indonesia mendukung agar prosesi pelantikan berjalan lancar dan sesuai rencana. Ia juga mengimbau agar bangsa Indonesia menunjukkan persatuan, kerukunan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai demokrasi.

"Meskipun ada perbedaan pandangan selama Pilpres, pada akhirnya kita semua bersatu untuk kepentingan bangsa dan negara," pungkasnya.

Sentimen: positif (95.5%)