Soal Pertemuan Prabowo dan Jokowi, Anas Urbaningrum: Busana Mantan Harus Disadari Pemimpin Lama, Hormati Proses Transisi
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN), Anas Urbaningrum, menyampaikan pandangannya terkait pertemuan antara Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi.
Anas menilai pertemuan tersebut sebagai upaya membangun relasi demokratik yang positif, sekaligus menekankan pentingnya kerukunan antar pemimpin
"Membangun relasi demokratik," ujar Anas dalam keterangannya di aplikasi X @anasurbaninggrum (9/10/2024).
Anas mengaku, dirinya merupakan salah satu orang yang merindukan adanya kerukunan di antara para pemimpin bangsa.
"Saya termasuk yang merindukan kerukunan para pemimpin. Tidak ada perseteruan dan perpecahan. Tapi, bukan bermakna selama sama dan seragam. Lalu terlarang untuk berbeda. Bukan begitu," ucapnya.
Anas menegaskan, apabila pemimpin lama dan baru tidak terjebak dalam konflik, proses transisi kekuasaan akan berjalan lebih lancar dan tanpa gejolak.
"Jika pemimpin yang pergi dan datang tidak berseteru dan berkonflik, transisi kepemimpinan pasti akan berjalan lebih lancar dan tanpa gejolak," tukasnya.
Namun, jika diliputi suasana perseteruan, hal itu berpotensi menciptakan "retakan sejarah" yang menghambat kemajuan bangsa.
"Sebaliknya, proses transisi diliputi cuaca politik konfliktual antara yang lama dan baru, pasti terjadi retakan sejarah yang mengganggu proses pendakian bangsa ke tahap yang lebih tinggi," Anas menuturkan.
Suasana perseteruan cenderung mendorong agar yang baru menghapus jejak yang lama, bahkan untuk hal-hal baik (prestasi) yang telah dihasilkan.
Sentimen: negatif (91.4%)