Sentimen
Positif (100%)
31 Mei 2024 : 09.44
Informasi Tambahan

Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga

Kab/Kota: Lamongan

Kasus: stunting

Tokoh Terkait
Asman

Asman

Lewat Asman Toga, Lamongan Optimis Turunkan Angka Stunting

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

31 Mei 2024 : 09.44

Lamongan (beritajatim.com) – Melalui program Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (Asman Toga), Pemerintah Kabupaten Lamongan optimis menurunkan angka stunting. Seperti halnya saat tahun 2023, stunting mampu turun dari 27,05 persen menjadi 9,4 persen.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan Moh. Nalikan menyampaikan bahwa kreativitas yang dikembangkan oleh kader-kader Asman Toga mampu memberikan dampak positif terhadap gizi dan nutrisi anak.

“Prinsip stunting adalah pola dalam mengasuh dan pola memberikan makan gizi. Kader-kader mengelola sumber daya alam dari tanaman obat keluarga yang ditanam di lingkungannya menjadi olahan makanan dan minuman yang memberikan manfaat besar bagi kesehatan,” kata Nalikan, Jumat (31/5/2024).

Tak hanya itu, Nalikan juga mengatakan, berbagai olahan produk makanan maupun minuman yang berasal dari daun kelor banyak ditemukan di booth-booth puskesmas dalam festival asman.

Tanaman kelor yang tidak membutuhkan banyak perawatan itu ternyata mampu memberikan berbagai manfaat untuk tubuh. Sehingga diperlukan berbagai inovasi dan kreativitas pengolahan yang digemari oleh masyarakat.

“Perlu ada inovasi yang digulirkan seiring zamannya, contohnya tadi tanaman Asman Toga diolah menjadi naget, minuman yang di dalamnya mengandung komposisi Asman Toga ini menjawab prilaku dan kebutuhan masyarakat saat ini dan ke depannya bagaimana ini harus terus disesuaikan,” kata Nalikan.

Lebih lanjut, Nalikan menambahkan, kader-kader Asman diharapkan mampu memelihara kesehatan masyarakat secara mandiri. Mereka telah dibekali teknik akupresur dari dokter spesialis akupresur RS Universitas Airlangga, Aryo Imandiri.

“Perlu ada pelatihan-pelatihan akupresur anak karena masih banyak yang memijat di dukun, sehingga perlu ada pelatihan akupresur massal agar nanti di desa bisa ada semuanya sebagai bagian dari kesehatan anak kita. Kalau anak sehat nanti terhindar dari stunting,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan dr. Moh. Chaidir Annas mengungkapkan, kelompok asman Kabupaten Lamongan telah menorehkan berbagai prestasi di kancah provinsi.

Bahkan, ungkap Chaidir Annas, Lamongan mampu mempertahankan prestasinya menjadi juara satu dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara dalam upaya penggalian kreativitas puskesmas melalui lomba booth Asman Toga. Kali ini puskemas Deket dinobatkan sebagai juara satu, disusul Puskesmas Maduran, dan Puskesmas Lamongan.

“Saat ini telah ada 177 asman yang berkembang di 27 kecamatan, 11 dokter yang terlatih akupuntur, dan 64 tenaga paramedis yang telah dilatih akupresur,” tutupnya.[riq/aje]

Sentimen: positif (100%)