Sentimen
Negatif (86%)
10 Okt 2024 : 08.39
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Malang, Semarang, Purbalingga

Partai Terkait

Naomi Bertahan Hidup 3 Hari di Gunung Slamet dengan Roti, Salah Jalur dan Ditinggal Rombongan

10 Okt 2024 : 15.39 Views 1

Gelora.co Gelora.co Jenis Media: Nasional

GELORA.CO  - Tim SAR gabungan menemukan Naomi Daviola Setyani (17) yang dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Slamet pada Selasa (8/10/2024).

Siswi SMKN 3 Semarang, Jawa Tengah itu melakukan pendakian pada Sabtu (5/10/2024) malam bersama 40 orang melalui jalur Bambangan.

Naomi hilang saat turun dari puncak ke arah base camp pada Minggu (6/10/2024).

Tim SAR Bambangan, Sumarudin, mengatakan Naomi ditemukan dalam kondisi lemas setelah 3 hari bertahan hidup sendirian di gunung.

"Masih ada roti 3 jadi di awet-awet. Dia membawa roti 1 bungkus, untuk hari pertama dimakan setengah bungkus dan sampai hari terakhir menghabiskan yang setengah bungkus," paparnya, Rabu (9/10/2024).

Persediaan air didapatkan Naomi dari sungai yang dilewatinya.

"Alhamdulillah kalau air di Gunung Slamet insyaallah aman," tandasnya.

Menutunya, pendakian yang dilakukan Naomi dan rombongannya cukup ekstrem karena tidak membawa tenda dan perbekalan yang cukup.

Beruntungnya, Naomi membawa makanan dan mantol di tasnya sehingga bisa bertahan hidup.

"Di antara dua malam itu selalu kehujanan. Dia istirahatnya di bawah pohon, terus dia pakai jas hujan jadi bisa berlindung sama sekali tanpa adanya headlamp, bahkan hpnya lowbat," tuturnya.

Ia terkejut lantaran Naomi ditemukan jauh dari jalur pendakian.

"Saya juga agak bingung kenapa dia sampai di situ. Luar biasa jauhnya kalau dari pos 7 via Bambangan sekitar 3 kilometer sampai ke TKP. Kalau dia jalan lurus tembusnya di Baturraden," imbuhnya.

Kondisi pendakian Gunung Slamet sedang sepi sehingga hanya Naomi dan rombongannya yang ada di sana.

Naomi Ditemukan Selamat

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Prayitno, mengatakan Naomi ditemukan dekat jalur pendakian Gunung Malang.

"Pendaki ditemukan tim SAR saat melakukan pencarian di jalur Gunung Malang, Purbalingga," paparnya, Selasa, dikutip dari TribunJateng.com.

Operasi pencarian terhadap Naomi dilakukan selama 2 hari melibatkan personel dari Ubalda Kota Semarang 3 orang, Wanadri 1 orang, Arsa Yuda 2 orang, SAR Gunung Slamet 4 orang, Tagana 2 orang, Basarnas 5 orang, MOM 1 orang dan Kodim 0702 Purbalingga 2 orang.

Naomi ditemukan pukul 10.03 WIB dan tim SAR gabungan memerlukan waktu 3,5 jam membawa Naomi ke Posko Bambangan.

Dalam video yang beredar terlihat Naomi menangis haru saat ditemukan tim SAR.

Naomi yang lemas diberi makan dan minum agar kondisinya kembali normal.

Setiba di base camp, Naomi kembali menangis dipelukan ibunya.

Camat Karangreja, Supriyanti, menjelaskan Naomi mendaki Gunung Slamet bersama 40 orang pada Sabtu (5/10/2024) melalui jalur Dusun Bambangan.

Rombongan tersebut turun ke base camp Bambangan pada Minggu (6/10/2024) sekira pukul 21.24 WIB.

Sehari kemudian, ketua rombongan melapor ada anggota yang hilang yakni Naomi.

Kata Pihak Sekolah

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 3 Kota Semarang, Harti, menyatakan Naomi mendaki ke Gunung Slamet mengikuti open trip.

Baca juga: Cerita Naomi Tersesat di Gunung Slamet: Awalnya Lancar tapi Situasi Berubah, lalu Ikuti Gerak Burung

Siswi SMK kelas 12 tersebut tak memberitahu pihak sekolah melakukan pendakian di tengah-tengah program Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Pihak sekolah baru mengetahui Naomi hilang usai perusahaan yang menjadi lokasi PKL menghubungi.

"Kami baru tahu pada Senin (7/10/2024) saat kami monitoring kehadiran. Ternyata anak ini tidak masuk tanpa keterangan. Untuk itu, sekolah berkoordinasi dengan tempat PKL," tuturnya.

Harti kemudian menghubungi keluarga Naomi yang berada di Semarang.

"Dari keluarga diketahui Naomi ini izin mau kegiatan di luar, tapi untunglah kami konfirmasi ke orang tua," lanjutnya.

Sejumlah siswa SMK memberi informasi Naomi sedang melakukan pendakian ke Gunung Slamet sejak Sabtu (7/10/2024).

"Dari situ didapati informasi bahwa Naomi open trip mendaki ke Gunung Slamet," pungkasnya

Sentimen: negatif (86.5%)