Banyuwangi (beritajatim.com) – Sampah masih menjadi topik hangat yang perlu solusi pemecahannya di Banyuwangi. Kali ini, Pemkab setempat berencana melakukan pengolahan sampah menjadi bahan bakar.

Hasil olahan sampah tersebut nantinya akan menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) yang dapat digunakan sebagai alternatif sumber energi bahan bakar industri. Bahan bakar jenis RDF ini nantinya diproyeksikan sebagai pengganti batu bara. Manfaatnya dapat digunakan menjadi bahan bakar industri, seperti pabrik semen dan PLTU.

Untuk mewujudkan rencana itu, Pemkab Banyuwangi menjalin kerjasama dengan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kedua belah pihak antara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani juga telah sepakat di atas memorandum of understanding (MoU).

“MoU ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan pengolahan sampah yang efektif dan berkelanjutan,” ungkap Ipuk.

Bupati Ipuk berharap kerjasama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Terlebih, bagi masyarakat dan lingkungan di Banyuwangi.

“Sama seperti di berbagai daerah lain di Indonesia, Banyuwangi juga dihadapkan dengan permasalahan sampah yang membutuhkan solusi terbaik,” katanya.

Di samping itu, kata Ipuk, dampaknya akan lebih meluas. Tidak hanya bagi lingkungan juga bagi semua lapisan masyarakat.

“Harapan kami, melalui kerja sama dengan SBI dan seluruh pemangku kepentingan, kami mampu melakukan perbaikan nyata bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat Banyuwangi,” terang Ipuk.

Sementara Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani mengatakan pabrik SBI di Tuban memiliki kapasitas mencapai 120-160 ton RDF per hari.

“Kerja sama ini merupakan wujud komitmen SBI dan Pemkab Banyuwangi dalam mengatasi persoalan sampah. Di samping itu juga membantu SBI dalam peningkatan pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif untuk mencapai target penurunan emisi karbon yang telah ditetapkan oleh perusahaan,” ujarnya. [rin/aje]