Sentimen
Positif (76%)
8 Okt 2024 : 17.25
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Tesla

Kasus: covid-19

Tukang Kayu Cuan Rp 4,7 Triliun, Langsung Ludes dan Gagal Pensiun

9 Okt 2024 : 00.25 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pria asal Vancouver, Kanada, berhasil meraup cuan besar selama pandemi Covid-19 berkat perdagangan saham Tesla.

Pria bernama Christopher DeVoct tersebut sehari-hari berprofesi sebagai tukang kayu. Pada 2019, ia memiliki uang sekitar US$ 65.000 (Rp 1 miliar) yang diserahan ke divisi pialang Royal Bank of Canada (RBC).

Pada puncaknya November 2021, menurut dokumen gugatan hukum, akun DeVocht tumbuh menjadi US$ 306 juta atau setara Rp 4,7 triliun.

Saat itu, sejumlah besar stimulus membantu saham melonjak dan mendorong ledakan perdagangan ritel.

Namun, DeVocht dan penasihat profesionalnya tidak menarik uang dari keuntungan yang diperoleh. Modal dan keuntungan dibiarkan mengendap hingga akhirnya DeVocht harus kehilangan segalanya ketika pasar bearish yang brutal mulai terjadi pada 2022.

Ia menderita kerugian sangat besar pada portofolionya yang sangat terkonsentrasi, dikutip dari Market Insider, Selasa (8/10/2024).

Dalam gugatan hukum yang diajukan, DeVocht mengklaim rekomendasi yang ia terima dari RBC dan Grant Thornton LLP sangat lalai dan tak memadai. Alhasil, ia harus menanggung kerugian besar.

"RBC menganggap DeVocht sebagai investor kelas kakap," kata pengaduan tersebut.

"Meskipun hal ini benar sehubungan dengan strateginya untuk opsi jual dan beli dalam perdagangan saham Tesla, RBC gagal untuk memahami bahwa pengetahuan Tuan DeVocht tentang investasi secara umum, perencanaan keuangan, dan perpajakan, pada kenyataannya terbatas," dokumen tersebut menambahkan.

Dalam pengaduan itu, dijelaskan bahwa DeVoct diminta tim penasihat di RBC dan Grant Thornton LLP untuk mendirikan sebuah perusahaan dan memasukkan sekuritasnya ke dalam perusahaan itu demi mendapat kewajiban pajak yang lebih kecil dari keuntungannya yang besar di atas kertas.

Ia juga diduga menerima rekomendasi untuk mendonasikan uangnya sekitar C$ 25,5 juta (Rp 293 jutaan) untuk memangkas kewajiban pajak. Pada akhirnya, hal ini justru mengambil ceruk kekayaan DeVoct, menurut dokumen pengaduan.

RBC juga menyiapkan margin loan untuk DeVoct dari posisi saham Tesla yang terkonsentrasi. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran DeVoct, seperti pindah dari apartemen sewaannya ke rumah baru yang dibeli.

Saat saham Tesla anjlok pada 2022, DeVoct lantas dipaksa menjual sahamnya pada harga yang terdepresiasi untuk mengembalikan margin loan yang diberikan.

Gugatan tersebut berbunyi, "tanpa nasihat yang tidak memadai dari para tergugat... penggugat akan mempertahankan sebagian besar kekayaannya dan menerapkan perencanaan keuangan yang tidak akan mengakibatkan hilangnya seluruh kekayaan bersihnya."

RBC juga dinilai gagal memahami keinginan DeVocht yang terus berkembang untuk pensiun dengan mengurangi paparannya terhadap taruhan Tesla yang terkonsentrasi.

Dokumen pengaduan yang diajukan DeVoct kebanyakan berisi klaim semata dan tidak membeberkan bukti konkrit seperti akun transaksi pialang untuk memperlihatkan keuntungan dan kerugiannya.

RBC dan Grant Thornton LLP mengatakan tak akan berkomentar soal gugatan aktif sebelum masuk ke proses peradilan.


(fab/fab)

Sentimen: positif (76.2%)