Harga Minyak Melonjak Sentuh USD 80 per Barel, Bisa Sampai USD 100? - Page 3
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat melarang Israel menyerang fasilitas minyak Iran, setelah harga melonjak sekitar 5% sehari sebelumnya ketika presiden tersebut menyatakan bahwa AS sedang membahas kemungkinan serangan semacam itu.
Joe Biden juga mengatakan bahwa ia menentang Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.
Kepala analis komoditas global RBC Capital Markets Helima Croft menjelaskan, masih belum jelas seperti apa bentuk pembalasan Israel.
Menurut Croft, dampaknya terhadap pasar minyak akan signifikan jika Israel menyerang Pulau Kharg, yang dilalui 90% ekspor minyak mentah Iran.
"Kita benar-benar harus melihat apa yang diserang Israel, seperti apa mekanisme respons Iran," kata Croft kepada "Worldwide Exchange" CNBC pada hari Senin.
"Namun, yang pasti kita belum pernah sedekat ini dengan perang regional dalam waktu yang lama."
"Pasar saat ini hanya memperkirakan kemungkinan Israel menyerang fasilitas minyak Iran, tetapi itu bukanlah skenario terburuk, kata Alan Gelder, wakil presiden pasar minyak di Wood Mackenzie, kepada "Squawk Box Europe" CNBC pada hari Senin.
Skenario terburuk adalah gangguan di Selat Hormuz, yang dilalui 20% ekspor minyak mentah dunia, kata Gelder. Iran mungkin menargetkan selat itu sebagai respons terhadap serangan Israel, yang akan memiliki efek yang jauh lebih dramatis pada harga minyak mentah.
Sentimen: negatif (99.9%)