Sentimen
Positif (66%)
4 Okt 2024 : 20.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: California

Tokoh Terkait

Ilmuwan Prediksi Umur Maksimal Manusia Bisa Sampai 150 Tahun

4 Okt 2024 : 20.01 Views 21

Detik.com Detik.com Jenis Media: Kesehatan

Jakarta -

Meskipun sebagian besar dari kita dapat hidup hingga usia 80 tahun, beberapa orang bisa hidup hingga usia 100 tahun. Di tempat-tempat seperti Okinawa, Jepang, dan Sardinia, Italia, terdapat banyak orang yang berusia lebih dari 100 tahun.

Orang tertua dalam sejarah, wanita Prancis bernama Jeanne Calment, hidup hingga usia 122 tahun. Ketika ia lahir pada tahun 1875, harapan hidup rata-ratanya adalah sekitar 43 tahun.

Namun, berapa lama sebenarnya manusia dapat hidup? Penelitian sebelumnya telah menempatkan batas ini mendekati usia 140 tahun. Namun, penelitian yang lebih baru menemukan bahwa batas umur manusia mendekati 150 tahun.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications, para peneliti menggunakan pemodelan matematika untuk memprediksi bahwa setelah berusia 120 hingga 150 tahun, tubuh manusia akan benar-benar kehilangan kemampuannya untuk pulih dari tekanan seperti penyakit dan cedera, yang mengakibatkan kematian. Jika terapi dikembangkan untuk memperpanjang ketahanan tubuh, para peneliti berpendapat, hal ini dapat memungkinkan manusia untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.

Dikutip dari Live Science, para peneliti menganalisis kumpulan data besar dari AS, Inggris, dan Rusia, yang bersama-sama mencakup data medis anonim untuk lebih dari 500.000 orang. Mereka menggunakan data dari tes darah sederhana, yang tersedia untuk hampir semua orang dalam kumpulan data tersebut. Individu menjalani tes darah beberapa kali selama beberapa bulan.

Judith Campisi, seorang profesor di Buck Institute for Research on Aging di Novato, California, yang terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan peneliti mengamati dua angka yang dikumpulkan dari tes darah untuk tiga kelompok usia yang berbeda: rasio dua jenis sel darah putih yang melawan penyakit; dan ukuran variabilitas dalam ukuran sel darah merah. Dari tes darah tersebut, mereka kemudian menggunakan model komputer untuk menentukan apa yang mereka sebut indikator status organisme dinamis, atau DOSI, untuk setiap orang.

DOSI pada dasarnya ukuran "usia biologis" yang dapat mereka gunakan bersama dengan waktu antara tes darah untuk mengukur seberapa baik seseorang dapat pulih dari stres, seperti penyakit atau cedera.

Para peneliti juga melihat data tentang aktivitas fisik, yang diukur dalam jumlah langkah per hari, untuk memvalidasi hasil mereka. Mereka menemukan pola yang sama: Orang yang lebih muda cenderung mengambil lebih banyak langkah setiap hari, sementara orang yang lebih tua mengambil lebih sedikit langkah harian seiring bertambahnya usia. Dengan mengekstrapolasi dari data tersebut, para peneliti menemukan batas usia yang kira-kira sama seperti yang mereka temukan dari ukuran DOSI.

Studi ini bukanlah yang pertama menggunakan pemodelan untuk memeriksa rentang hidup manusia. Jan Vijg, seorang ahli genetika di Albert Einstein College of Medicine, memimpin sebuah studi yang dirinci pada tahun 2016 di jurnal Nature, yang menganalisis tren dalam data harapan hidup untuk memperkirakan bahwa tidak mungkin bagi manusia untuk melampaui usia 125 tahun. Peneliti lain berpendapat bahwa tidak ada batasan pasti untuk rentang hidup manusia.

"Meskipun penelitian menunjukkan manusia dapat hidup hingga 150 tahun, angka tersebut tidak menunjukkan kualitas hidup di usia tua. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak ilmuwan mulai menyebut jumlah tahun sehat dalam hidup seseorang sebagai rentang kesehatan mereka," tutur Campisi.


(kna/kna)

Sentimen: positif (66%)