Sentimen
Negatif (99%)
1 Okt 2024 : 06.05
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Tokoh Terkait

Israel Siapkan Serangan Besar, Pasukan Lebanon Mundur dari Perbatasan

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

1 Okt 2024 : 06.05

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Lebanon mundur dari perbatasan dengan Israel pada Senin (30/9/2024) malam, di tengah tanda-tanda invasi darat oleh Israel. Hal ini terjadi hanya beberapa hari setelah Israel membunuh pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah Hassan Nasrallah di Lebanon, yang meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.

Serangan udara Israel menargetkan pinggiran selatan Beirut, dengan saksi mata melaporkan kilatan cahaya dan ledakan keras, sekitar satu jam setelah militer Israel memperingatkan warga untuk mengungsi dari daerah-daerah dekat bangunan yang diduga menyimpan infrastruktur Hizbullah.

Seorang pejabat Amerika Serikat (AS), yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa penempatan pasukan Israel mengindikasikan invasi darat ke Lebanon bisa segera terjadi.

Adapun, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menyatakan pasukan Israel sejatinya telah melancarkan operasi darat terbatas yang menargetkan infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyampaikan kepada pemimpin dewan lokal di Israel utara bahwa fase berikutnya dari perang di perbatasan selatan Lebanon akan segera dimulai, dan bertujuan untuk membawa pulang warga Israel yang telah melarikan diri dari serangan roket Hizbullah selama hampir satu tahun.

"Kami akan menggunakan semua cara yang mungkin diperlukan - pasukan kalian, pasukan lainnya, dari udara, dari laut, dan di darat. Semoga berhasil," katanya.

Menurut sumber keamanan Lebanon, pasukan negara tersebut dilaporkan mundur dari posisi mereka di sepanjang perbatasan selatan Lebanon, sekitar lima kilometer ke utara. Namun, juru bicara tentara Lebanon tidak mengonfirmasi atau membantah pergerakan ini.

Sejarah menunjukkan bahwa tentara Lebanon cenderung tidak terlibat langsung dalam konflik besar dengan Israel, dan dalam setahun terakhir, mereka belum melepaskan tembakan ke militer Israel.

Amal Al-Hourani, Wali Kota Jdeidet Marjayoun, sebuah desa mayoritas Kristen yang berjarak kurang dari 10 kilometer dari perbatasan, mengatakan kepada Reuters bahwa dua warga setempat menerima panggilan yang tampaknya dari tentara Israel, mendesak mereka untuk mengungsi secepat mungkin.

Militer Israel telah menyatakan bahwa wilayah di sekitar komunitas Metula, Misgav Am, dan Kfar Giladi di Israel utara, dekat perbatasan dengan Lebanon, sebagai zona militer tertutup, dan melarang akses ke daerah tersebut.

Seiring spekulasi bahwa operasi darat semakin dekat, juru bicara militer Israel mengeluarkan pernyataan di platform media sosial X, meminta warga Israel untuk tidak "menyebarkan rumor yang tidak bertanggung jawab" terkait pergerakan dan aktivitas pasukan.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden, yang sejauh ini belum berhasil mendesak Israel untuk menahan serangannya terhadap Hizbullah maupun milisi Hamas di Gaza, menyerukan gencatan senjata.

"Saya lebih khawatir daripada yang kalian kira dan saya merasa nyaman jika mereka berhenti," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya apakah dia setuju dengan rencana Israel untuk invasi lintas perbatasan.

"Kita seharusnya segera melakukan gencatan senjata."


(luc/luc)

Sentimen: negatif (99.9%)