Sentimen
Positif (99%)
30 Sep 2024 : 07.43
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya, Semarang, Solo, Demak, Kendal

Tokoh Terkait

10 Tahun Jokowi, KEK Kendal Serap 70 Persen Warga Lokal dari 52.000 Tenaga Kerja

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

30 Sep 2024 : 07.43

Jakarta, Beritasatu.com - Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas di wilayah setempat.

Head of Sales & Marketing PT Kawasan Industri Kendal Juliani Sari Kusumaningrum mengatakan, saat ini pekerja yang terserap di industri-industri KEK Kendal mencapai 52.000 orang. Mayoritas pekerja yang direkrut merupakan warga lokal, khususnya dari Kendal.

"Sekarang ini kita sudah ada 52.000 tenaga kerja yang sudah terserap. Dari 52.000 itu, 70% adalah warga Kendal sisanya dari sekitar Kendal," ungkap Juliani kepada Beritasatu.com, Jumat (27/9/2024).

Selain Kendal, kata Juliani, pekerja lokal yang diserap di industri-industri KEK Kendal berasal dari kota pendukung, seperti Demak, Solo, hingga Surabaya. Sementara itu, minoritas pekerja asing di KEK Kendal hadir sebagai upaya untuk transfer knowledge kepada pekerja lokal.

Juliani menambahkan, KEK Kendal terus mengalami perkembangan pesat sejak diresmikan pemerintah. Sejumlah investor khususnya asing pun terus berdatangan untuk menanam modal di kawasan tersebut.

Dikatakan Juliani, saat ini ada 117 industri yang tercatat menjalankan usaha di KEK Kendal. Sebanyak 40% pelaku industri di KEK Kendal berasal dari China, 11% dari gabungan negara, seperti Korea Selatan, India, Jerman, dan negara-negara lainnya, kemudian 49% di antaranya adalah investor lokal.

Sementara itu, tiga besar bidang industri di KEK Kendal terdiri dari industri fashion, renewable energy dan otomotif, serta elektronik.

Meningkatnya jumlah investor karena KEK Kendal menawarkan beragam kemudahan dalam menjalankan usaha. Misalnya, pemberian tax holiday selama 10 sampai 20 tahun bagi investor, pembebasan bea masuk, hingga insentif PPN dan PPnBM.

KEK Kendal, kata Juliani, juga memberikan kepercayaan, kemudahan perizinan, dan operasional untuk semakin menarik minat investor. "Tiga hal itu harus bisa diselesaikan secepatnya karena kalau dilihat dari pattern investor asing, mereka itu kecepatan untuk bisa merealisasikan investasi cukup cepat," ucapnya.

Selain itu, KEK Kendal memiliki lokasi yang strategis untuk mengembangkan usaha. KEK Kendal terkoneksi langsung ke Pelabuhan Kendal dan berdekatan dengan Pelabuhan Internasional Tanjung Emas, tol Trans Jawa, hingga Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.

Berbagai faktor tersebut pun berbuah manis terhadap meningkatnya investor dan realisasi investasi di KEK Kendal yang kini mencapai Rp 87 triliun menjelang akhir 2024.

"Targetnya sebenarnya cukup simpel. Sekarang sudah di angka Rp 87 triliun tentunya kita harus bisa menyerap tenaga kerja lalu juga dengan investasi yang lebih dari apa yang sudah kita capai," urainya.

Sebagai proyek strategis nasional, PT Kawasan Industri Kendal (KIK) diresmikan oleh dua kepala negara, Presiden Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada November 2016.

PT KIK merupakan satu-satunya pemegang status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis industri di Pulau Jawa yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85 Tahun 2019.

Sentimen: positif (99.9%)