Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Garut
Tokoh Terkait
Sedang Dilakukan Pendataan, Pemerintah Siapkan Bantuan Rumah Rusak Akibat Gempa di Kabupaten Bandung dan Garut
Liputan6.com Jenis Media: Regional
Bey Machmudin meminta mitigasi bencana melalui pelatihan dan simulasi harus semakin gencar diberikan kepada masyarakat.
Menurut Bey sebagai daerah rawan bencana dengan jumlah tertinggi nasional pada tahun 2023 mencapai 753 kejadian, pelatihan dan simulasi mitigasi bencana harus terus dilakukan secara berkala.
"Kita ini daerah yang rawan bencana jadi pelatihan atau sosialisasi (mitigasi bencana) itu sangat penting. Jadi pelajaran kemarin dari Kabupaten Bandung, ada cerita satu anak dia selamat, artinya tidak luka sama sekali. Karena begitu gempa dia langsung sembunyi dibawah bangku yang lainnya pada keluar, yang lainnya pada terluka. Jadi hal itu harus diingatkan terus kepada masyarakat," ujar Bey dalam siaran medianya.
Bey mengatakan adanya informasi tersebut merupakan hasil pelatihan dan simulasi terbukti dengan penyitas gempa bumi merusak di Kabupaten Bandung yang tidak terluka karena menjalankan standar operasional evakuasi.
Bey menginginkan setiap warga Jabar memiliki pemahaman mendalam bagaimana cara menyelamatkan diri ketika bencana.
"Saya juga berpikir apakah nantinya setiap desa memiliki tenda darurat yang saat bencana bisa dipakai mengungsi warga. Usai gempa kemarin, saya masih melihat warga mengungsi masih menggunakan terpal biru yang suka dipakai di warung sebagai pelindung," kata Bey.
Bey berharap pada masa mendatang fasilitas atau peralatan mitigasi bencana harus lebih siap lagi hingga di level desa.
Mitigasi bencana ucap Bey, tidak hanya untuk antisipasi bencana longsor, banjir, angin puting beliung, yang cenderung sering terjadi di Jabar, tapi juga gempa bumi seperti yang baru saja dirasakan di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 5 rrovinsi paling tinggi terjadi bencana alam pada 2023.
Pada posisi pertama ditempati Provinsi Jawa Barat sebanyak 753 kejadian, Jawa Tengah 580 kejadian, Kalimantan Selatan 490 kejadian, Sulawesi Selatan 267 kejadian dan Kalimantan Timur 252 kejadian.
Sentimen: negatif (96.8%)