Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Mampang Prapatan
Tokoh Terkait
AKP Nurma Dewi
Polisi kantongi identitas pelaku pembubaran Diskusi Kemang
Elshinta.com Jenis Media: Politik
Arsip foto - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Ade Rahmat Idnal memberi keterangan kepada media di Jakarta, Kamis (21/3/2024). ANTARA/Khaerul Izan Polisi kantongi identitas pelaku pembubaran Diskusi Kemang Dalam Negeri Nandang Karyadi Sabtu, 28 September 2024 - 20:09 WIB
Elshinta.com - Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan telah mengantongi identitas pelaku pembubaran paksa diskusi yang diselenggarakan Forum Tanah Air (FTA), di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024) pagi.
Diskusi tersebut dihadiri sejumlah tokoh ternama seperti mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, pakar hukum Tata Negara Refly Harun dan sejumlah tokoh lainnya.
"Sudah, orangnya sudah tahu," ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, saat dihubungi Radio Elshinta, hari ini.
Nurma juga mengatakan, saat ini jajaran Polres Jaksel sedang mengejar para pelaku. "Lagi dicari orangnya," kata Nurma, singkat.
Sementara, Kapolsek Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kompol Edy Purwanto menyampaikan kronologis peristiwa diawali pihaknya ditugaskan mengamankan unjuk rasa dari kelompok yang menyamakan diri Aliansi Cinta Tanah Air. Unjuk rasa itu digelar di depan Hotel Grand Kemang, lokasi diskusi yang dihadiri sejumlah tokoh ternama.
"Kami melaksanakan pengarahan pukul 08.00, lalu pukul 09.00, Aliansi Cinta Tanah Air Ini datang melakukan orasi di Gerbang Pintu Grand Kemang bagian depan," ujar Edy saat dikonfirmasi wartawan.
Lalu, saat jajaran aparat Polsek Mampang fokus mengamankan aksi, Edy mengaku tiba-tiba mendapat informasi ada sekelompok orang tak dikenal memasuki hotel lewat pintu belakang.
"Atas informasi tersebut kami langsung ke belakang. Untuk mengecek dan mengamankan lokasi di belakang," tambahnya.
Edy melanjutkan, tampak sekelompok orang yang menggunakan masker melakukan perusakan di ruang acara diskusi. Jumlah pelaku diperkirakan sekitar 25 orang.
"Massa yang melakukan pengerusakan itu masuk. Kami tidak tahu karena memang kegiatan di dalam juga apa, kami tak tahu. Karena tak ada pemberitahuan ke Polsek atau Polres terkait kegiatan," katanya.
Menurut Edy, saat peristiwa tersebut, jajaran aparat fokus pada mengamankan unjuk rasa di luar hotel. Unjuk rasa, katanya, berjalan tertib. "Jadi orang berbeda dengan kelompok yang melakukan unjuk rasa," ungkapnya.
Pihaknya, kata Edy, tidak mengetahui ada kegiatan diskusi para tokoh tersebut di dalam hotel. Pelaksana diskusi, lanjut Edy, tidak melayangkan surat pemberitahuan ke polisi.
"Jadi kegiatan apa yang ada di Grand Kemang Hotel itu tak ada pemberitahuan ke kami, ke Polsek atau ke Polres," tandasnya.
"Unrasnya (unjuk rasa) sudah (kasih pemberitahuan) dan itu sudah terbit surat perintah pada kami tuk melakukan pengamanan," tambahnya.
Seperti diketahui, ada sekelompok orang melakukan perusakan di lokasi diskusi diselenggarakan Forum Tanah Air (FTA). Video peristiiwa itu juga tersebar di media sosial.
Para pelaku menggunakan masker sehingga wajah mereka tidak terlihat jelas. Pelaku merusak spanduk, dan peralatan acara. (Rap/Ter)
Sumber : Radio Elshinta
Sentimen: positif (48.5%)