Sampang (beritajatim.com) – Armada sumpai air bersih milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Madura mangkrak, karena mengalami kerusakan.

Padahal, truk tangki tersebut sangat dibutuhkan mengingat Kabupaten Sampang, merupakan daerah langganan bencana kekeringan.

Kepala BPBD setempat, Candra Romadhani Amin mengatakan sejauh ini pihaknya baru memiliki tiga truk. Bahkan dua di antaranya rusak sehingga tidak bisa dioperasikan.

“Kita tetap mendistribusikan air, akan tetapi yang biasanya kita bisa mengirim di empat titik sekaligus, sekarang hanya mampu satu atau dua titik saja,” terangnya, Sabtu (29/6/2024).

Candra mengakui, akibat mangkraknya dua unit truk tangki tersebut, pendistribusian air ke sejumlah titik krisis air bersih, terganggu.

Tetapi pihaknya mengaku akan segera melakukan perbaikan guna memaksimalkan pendistribusian air bersih kepada warga yang membutuhkan.

Tidak hanya itu, pihaknya juga berupaya mengajukan bantuan truk tangki ke BPBD Provinsi dan pusat. Sebab, truk tangki yang ada saat ini mulai termakan usia serta banyak berkarat.

“Selain itu kita juga bekerja sama dengan pihak swasta yakni PDAM Trunojoyo, supaya menjangkau semua wilayah yang terdampak kekeringan,” pungkasnya.

Kabupaten Sampang tercatat sebagai daerah langganan kekeringan saat musim kemarau. Pada tahun 2023, BPBD Sampang mencatat terdapat 62 desa di 10 kecamatan yang mengalami kekeringan kritis. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2022, yang mencapai 64 desa.

Meskipun jumlah desa yang terkena kekeringan kritis sedikit menurun, namun dampak yang ditimbulkan tetaplah signifikan. Masyarakat di desa-desa tersebut harus berjuang untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Kerusakan truk tangki air BPBD Sampang diprediksi akan semakin memperparah situasi ini. BPBD Sampang hanya mampu mendistribusikan air bersih ke satu atau dua titik saja, dari sebelumnya empat titik sekaligus. [sar/ian]