Sentimen
Negatif (100%)
7 Jan 2024 : 10.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, Oregon

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait

Misteri Jendela Boeing 737 Max Copot Saat Terbang

7 Jan 2024 : 17.00 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

Washington -

737 Max yang merupakan pesawat terlaris Boeing kembali menjadi sorotan. Ini menyusul penerbangan mengerikan di mana jendela sebuah pesawat Alaska Airlines copot saat terbang. Penyebabnya masih misteri, terlebih pesawat yang celaka ini masih baru.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan pihaknya memerlukan pemeriksaan segera terhadap beberapa pesawat Max 9 yang dioperasikan maskapai penerbangan Amerika atau diterbangkan di Amerika oleh maskapai asing. Perintah darurat FAA, yang dikatakan akan mempengaruhi sekitar 171 pesawat di seluruh dunia, merupakan pukulan terbaru bagi Boeing.

Panel badan pesawat Alaska Airlines Boeing 737 Max 9 terlepas 7 menit setelah lepas landas dari Portland, Oregon. Hilangnya tekanan kabin secara cepat membuat pakaian seorang anak lepas dan menyebabkan masker oksigen beroperasi. Untungnya, seluruh 171 penumpang dan enam kru selamat. Pilot melakukan pendaratan darurat dengan aman.

Beberapa jam setelah insiden mengerikan itu, Alaska Airlines mengumumkan akan menghentikan penerbangan seluruh armada 65 Max 9 untuk pemeriksaan dan pemeliharaan. CEO Ben Minicucci mengatakan inspeksi akan selesai dalam beberapa hari ke depan.

Dikutip detikINET dari Associated Press, United Airlines menyebut pihaknya telah memeriksa 33 dari 79 Max 9 miliknya. Penarikan pesawat tersebut dari layanan telah menyebabkan sekitar 60 penerbangan dibatalkan.

Sejauh ini, penyebabnya masih belum jelas. Richard Aboulafia, analis dan konsultan penerbangan, mengatakan jika ledakan ini disebabkan masalah manufaktur, maka akan memberikan tekanan lebih besar pada Boeing untuk mengubah proses produksinya, dan pengiriman pesawat baru bisa terhambat.

Tetapi Aboulafia mengatakan penjualan pesawat Boeing mungkin tidak terdampak kecuali jika situasinya lebih buruk dari yang terlihat.

Pesawat yang terlibat dalam insiden adalah pesawat baru, mulai mengangkut penumpang bulan November dan hanya melakukan 145 penerbangan. Max 8 dan Max 9 hanya berbeda ukuran dan adalah versi terbaru dari Boeing 737, pesawat bermesin ganda dan lorong tunggal yang sering digunakan pada penerbangan domestik AS.

Pesawat jenis itu telah terlibat kecelakaan mengerikan sebelumnya. Sebuah Max 8 yang dioperasikan Lion Air jatuh di Indonesia tahun 2018, dan sebuah Ethiopian Airlines Max 8 jatuh di 2019. Regulator di seluruh dunia melarang terbang pesawat tersebut selama hampir dua tahun sementara Boeing mengubah sistem kontrol penerbangan otomatis yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Robert Clifford, pengacara Chicago yang mewakili keluarga penumpang yang tewas dalam kecelakaan di Ethiopia, mengatakan insiden terbaru ini menimbulkan pertanyaan apakah regulator terlalu cepat membiarkan pesawat Max kembali terbang. Dia menuduh Boeing lebih mengutamakan keuntungan daripada keselamatan.

"Ini adalah perusahaan yang berubah dari standar emas dalam keahlian teknik dan presisi menjadi perusahaan yang tampaknya berada di posisi terbawah," katanya.

Simak Video "Regulator AS Turun Tangan Buntut Jendela Alaska Airlines Lepas di Udara"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/rns)

Sentimen: negatif (100%)