Sentimen
Negatif (88%)
29 Sep 2024 : 07.29
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan, Teroris

Partai Terkait

Joe Biden Sebut Pembunuhan Pemimpin Hizbullah Adalah Tindakan Keadilan

Detik.com Detik.com Jenis Media: Internasional

29 Sep 2024 : 07.29
Jakarta -

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dibunuh oleh Israel. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pembunuhan Nasrallah sebagai tindakan keadilan bagi banyak korban.

Dilansir AFP, Minggu (29/9/2024), Biden menegaskan kembali dukungan AS terhadap "hak Israel untuk mempertahankan diri melawan Hizbullah, Hamas, Huthi, dan kelompok teroris lain yang didukung Iran,".

Wakil Presiden Kamala Harris, yang mencalonkan diri sebagai presiden AS, menyebut Nasrallah sebagai "seorang teroris yang berlumuran darah orang Amerika."

Dukungan dari AS datang usai Rusia dan beberapa negara eropa serta PBB memperingatkan potensi dampak pembunuhan itu. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres "sangat prihatin dengan peningkatan kejadian dramatis di Beirut dalam 24 jam terakhir," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

"Siklus kekerasan ini harus dihentikan sekarang, dan semua pihak harus mundur dari tepi jurang. Rakyat Lebanon, Israel, serta wilayah yang lebih luas, tidak mampu melakukan perang habis-habisan," kata Dujarric.

Dalam pernyataannya, Biden menggarisbawahi perlunya solusi diplomatik. "Pada akhirnya, tujuan kami adalah untuk meredakan konflik yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon melalui cara-cara diplomatik," katanya. Biden juga menyinggung proposal gencatan senjata di Gaza dan negosiasi yang memungkinkan kembalinya penduduk ke Israel dan Lebanon selatan dengan aman.

"Sudah saatnya kesepakatan ini diselesaikan, ancaman terhadap Israel dihilangkan, dan kawasan Timur Tengah lebih luas mendapatkan stabilitas yang lebih besar," kata Biden.

"Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, telah bergabung dengan rekan-rekannya yang hebat dan syahid, yang telah dipimpinnya selama sekitar 30 tahun," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2024).

(isa/isa)

Sentimen: negatif (88.3%)